Di lorong yang sepi terlihat zahwa tengah menunggu seseorang. Sembari memainkan handphonenya ia tak sadar jika sedari tadi ia tengah di perhatikan oleh seseorang."Ehm..." deheman itu membuat zahwa sadar jika sekarang ia tak lagi sendiri.
"Nunggu siapa wa,?" Tanya orang itu.
"Sedang nunggu abang,! Ada apa,?"
"Abang,? Ku lihat gara sudah pulang terlebih dahulu,!"
"Oh ya,? Lah..kalau begitu aku duluan ya.." pamit zahwa yang kini merasa tak enak hanya berdua dengan lelaki yang bukan mahromnya.
"Kok buru-buru amat sih wa,? Ngobrol dulu sama aku,,sekalian kan kita udah jumpa disini,!"
"Maaf tak baik jika kita berduaan..kita bukan mahrom,!" Sahut zahwa kemudian beranjak pergi.
"Munafik kamu wa..." teriak orang itu menghentikan langkah kaki zahwa.
"Munafik,?" Ulang zahwa tanpa memandang lawan bicaranya.
"Ya kamu munafik,! Waktu aku ajak pacaran kamu bilang kamu tak ingin pacaran..sekarang waktu aku ajak ngobrol berdua kamu bilang tak baik karna kita bukan mahrom tapi sudah beberapa kali aku lihat kamu masuk ke ruangan pak azzie dalam waktu yang cukup lama,! Lupakah kamu jika kalian pun bukan mahrom,?" Cecar orang itu.
Degh..zahwa terdiam sesaat kemudian ia balikkan tubuhnya menghadap orang itu kembali.
"Kamu tak tau apapun tentang aku rayan,!" Sahut zahwa datar. Ya..orang yang sedari tadi bersama zahwa adalah Rayan aksa malvino.
"Tak perlu kenal lebih jauh tentangmu untuk bisa tau jika kamu cukup murahan,!" Ujar rayan sinis kemudian ia dorong zahwa sampai membentur dinding.Lalu dengan perlahan rayan mendekati zahwa yang kini tengah meringis kesakitan.
"Mau apa kamu,?" Cicit zahwa sembari berusaha menghindar namun posisinya saat ini sungguh tak memungkinkan untuk lari.
"Hey tenanglah..bukankah kau sudah biasa diperlakukan begini dengan lelaki,? Aku ingin tau di bayar berapa dirimu oleh pak azzie itu hingga kau rela di sentuh seperti ini,?" Ujar rayan sembari mencoba untuk mengelus pipi zahwa.
"Ku mohon lepaskan aku,!" Lirih zahwa yang kini sudah mulai meneteskan air matanya.
"Ayolah sayang...aku akan melepasmu tapi sebelum itu beri aku satu ciuman,!" Ujar rayan sembari mendekatkan wajahnya.
"Rayan ku mohon jangan begini,,hiks...aku takut,!" Cicit zahwa yang kini sudah menangis ketakutan.
"Kau takut denganku tapi sudah terbiasa dengan sentuhan dari pak azzie,,!" Bentak rayan penuh emosi dan menjauhkan wajahnya dari zahwa namun tangannya masih tetap mengukung tubuh zahwa.
"Hey...bisa jaga lisanmu,? Dan tolong jauhkan tubuhmu dari zahwa,!" Bentak seseorang dari belakang membuat rayan membalik tubuhnya.
"Oh...ini dia bapak azzie,! Lelaki mapan yang menjadi mangsa wanita murahan ini,! Asal bapak tau ya...dia...!" Ujar rayan sembari menunjuk zahwa "Dia telah menolak saya dengan alasan klasik..tak ingin berpacaran,,jadi saya ingatkan pada bapak untuk tidak tertipu dengan wajah sok alimnya itu,! Kalian bukan mahrom kan,? Posisi kita sama..tapi dia..dia mau saja untuk bapak sentuh,!" Cecar rayan.
"Oh saya paham sekarang... semua ini karna sakit hatimu...hey nak..jika kau lelaki baik maka tak akan kau gunakan lisanmu untuk menyakiti hati wanita..kau tau,? Saya dan anda memiliki posisi yang berbeda...saya ingatkan jika anda tak tau apapun lebih baik tutup mulut anda,! Oh ya...saya adalah suami sah dari seorang Aisyah Azzahwa Arnanta... wanita soleha yang selama ini anda kejar-kejar,! Saya ingatkan pada anda..jangan ganggu istri saya...dan ya..jika berita ini sampai tersebar luas..orang yang pertama kali saya cari adalah anda..!" Cecar azzie "Ayo adek kita pulang..abang ingin bermanja dengan ISTRI abang ini,!" Lanjut azzie sembari menekan kata istri.
Mendengar itu semua membuat rayan semakin marah.
"Oh jadi kalian telah menikah,? Karna perjodohan atau karna zahwa telah hamil heh,?" Tanya rayan sinis.
Bugh...dengan gerakan cepat azzie sudah memberi pukulan pada rahang rayan.
"Saya sudah ingatkan untuk menjaga lisan anda bukan,?"
"Cih...saya pikir bapak adalah lelaki terhormat yang tak akan berbuat asusila..ternyata bapak menikahi murid bapak sendiri karna telah menghamilinya,!"
Bugh...sekali lagi azzie melayangkan pukulan ke wajah rayan namun hal itu tidak membuat senyum sinis di wajah rayan menghilang.
"Saya tak peduli apapun yang sedang anda pikirkan tentang kami,! Saya juga tak peduli lagi jika satu sekolahan tau jika kami adalah sepasang suami istri...tapi jika berita buruk yang beredar maka saya bersumpah akan memberi hukuman yang setimpal,!" Ujar azzie kemudian membawa zahwa menjauh dari rayan.
Sampai di tempat mobil azzie terparkir zahwa sudah tak kuasa lagi menahan isak tangisnya.
"Hiks..hiks.."
"Sssstttt..maaf dek..maaf kan abang,! Abang tak bisa melindungi istri abang,!" Ujar azzie kemudian ia dekap tubuh mungil sang istri.
"Hiks..ini bukan salah abang..tadi..tadi..adek ingin pulang bareng sama bang mahen..hiks..niatnya mau kasih kejutan buat abang tapi malah..hiks..
dia..dia jahat abang.." isak zahwa di pelukan azzie."Ssstttt....ayo masuk mobil lalu kita pulang,!" Ujar azzie lembut kemudian ia bukakan pintu untuk zahwa. Setelah zahwa masuk dan duduk dengan nyaman ia pun menutup pintu dan memutari mobilnya kemudian ia duduk di samping zahwa.
Dari jauh dua pasang mata di tempat yang bebeda memperhatikan mereka dengan wajah penuh emosi.
"Kau tau aku sangat mencintainya,? Dia hanya akan menjadi milikku,,tak ada yang pantas bersanding dengannya selain aku..tapi kau membuat aku tak bisa memilikinya..baiklah...aku akan beri tau bagaimana rasanya terluka..tunggu saja kejutan manis dariku untukmu..." ujar salah satu diantara mereka lalu pergi meninggalkan tempatnya bersembunyi dengan senyum sinis di wajahnya.
---------------------------
Ada yang bisa tebak kira-kira siapa seseorang itu,? Part selanjutnya sudah mulai masuk ke konflik yaa..jangan lupa vote,, komen 'n' follow ya man teman..thanks
BL 2019 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Pengganti
RomanceWanita mana yang rela menjadi pengantin pengganti,? Hanya karena untuk menjaga nama baik keluaraga besar Aisyah Azzahwa Arnanta harus rela menggantikan kakak sepupunya sebagai pengantin wanita. "Seharusnya kau tak perlu bersusah payah menggantikan p...