Zahwa merasa heran sebab sedari tadi semua siswa ataupun siswi yang berpapasan dengannya selalu memandang sinis lalu setelah itu berbisik-bisik."Assalamualaikum sahabat solehah ku,!" Salam zahwa mengabaikan tatapan sinis yang lagi-lagi ditujukan untuknya itu.
"Sahabat,? Siapa sahabatmu wa,?" Ujar Mela sinis tanpa menjawab salam dari zahwa terlebih dahulu.
"Maksud kamu apa mel,?"
"Kamu tanya maksud aku apa,? Tanya sama diri kamu sendiri rahasia apa yang kamu sembunyikan dari kami,!" Sahut mela kemudian ia meninggalkan kelas di ikuti oleh putri. Zahwa terdiam mendengar penuturan mela.
"Oh ini dia wanita alim yang sudah menggoda guru tampan di sekolah kita,!" Ujar Rindu sinis "Hey zahwa... lepaskan hijab yang loe pakai itu..tak pantas hijab suci begitu di pakai oleh perempuan penggoda seperti loe,! Jangan sembunyikan kebusukan hati yang loe punya dibalik hijab panjang yang menutupi kepala loe itu,!" Lanjut Rindu sembari berusaha untuk melepas hijab yang di kenakan zahwa,,tapi sebelum tangan rindu menyentuh hijab zahwa sebuah suara menghentikannya.
"Kalau sampai tangan kotor loe menyentuh hijab adek gue...gue pastikan tangan loe gak akan bisa loe pakai lagi,!"
"Gara,? Loe tau kalau adek kebanggaan loe ini sudah menggoda pak azzie,?"
"Ada buktinya,? Tanya gara dingin.
"Nih..gue ada fotonya pas zahwa dipeluk dan masuk kedalam mobil pak azzie,!" Ujar rindu sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Kita semua tau kan kalau pak azzie itu udah menikah,? Tapi si zahwa ini malah ngegoda suami orang. Loe mau jadi pelakor rupanya,!" Lanjut rindu."Sayangnya yang kamu sebut pelakor itu adalah istri sah saya,!" Pecah suara dari pintu membuat semua mata memandang sang empunya suara.
"Pak azzie..." cicit rindu.
"Jangan pernah menyebut istri saya dengan sebutan rendahan begitu,! Kalian tak pernah tau apa yang sudah zahwa alami,,kalian hanya tau menghujat dan menyebarkan fitnah,! Saya tanya di antara kalian siapakah yang menempelkan fitnah atas nama istri saya di mading,?" Tanya azzie dingin "Jangan lupakan status saya disini,,jika pelakunya tidak mau mengaku saya akan mencari tau sendiri..itu bukan hal yang sulit untuk saya,! Dan saya pastikan pelaku akan dikeluarkan serta tidak akan diterima di sekolah manapun,!" Ancamnya yang membuat siapapun ketakutan.
Azzie kemudian mendekati zahwa yang menangis di pelukan gara."Dek..."panggilnya lembut kemudian ia tarik pelan bahu zahwa yang masih bergetar karena tangisnya. Ia hapus air mata zahwa saat zahwa sudah menghadap padanya.
"Jangan khawatir sayang.. semua akan baik-baik saja,! Percaya sama abang..oke,!"
Tak menjawab sang suami zahwa justru memeluk azzie erat. Tak peduli lagi apa kata teman-temannya,, sekarang yang ia butuhkan adalah pelukan sang suami.
"Sssttt...abang ada disini,!" Bisik azzie.
"Hen..bawa zahwa pulang.. biar aku yang selesaikan urusan yang ada disini,!" Ujar gara pada azzie saat ini ia memposisikan dirinya sebagai seorang kakak bagi keduanya.
"Baik bang..oh iya nanti mahen akan kembali lagi,! Kepala sekolah pasti akan memanggilku,!" Sahut azzie kalem. Semua siswa terpelongo menatap interaksi antara gara dan azzie.
"Hm..hati-hati,! Kalau mas uqi masih dirumah ajak dia sekalian..biar kita bertiga bereskan fitnah keji ini,!"
"Iya bang..kami pamit assalamualaikum,!"
"Waalaikumsalam,!" Sahut gara.
Setelah azzie dan zahwa tidak nampak lagi kelas menjadi kembali heboh.. terutama rindu.
"Gila..gak nyangka gue si zahwa seberani itu ngegoda pak azzie sampai menikah,! Gue curiga si zahwa hamil duluan deh guys..secara masih sekolah tapi statusnya udah jadi istri,!" Ujar rindu.
"Kalo gue gak inget loe perempuan,,udah gue robek mulut kotor loe itu,! Inget ya rindu...adek gue adalah istri sah dari mahendra azzie pratama,,dia bukan pacar apalagi simpanan om om..jangan loe pikir gue gak tau kalo loe itu punya banyak pacar dan juga menjadi simpanan om om,! Sering keluar masuk hotel dan di bayar untuk menghangatkan ranjang lelaki hidung belang,!" Balas gara telak.
"Jangan sembarangan ngomong ya,! Loe gak punya bukti apapun,!" Sentak rindu menahan malu.
"Loe yakin minta bukti ke gue,? Loe gak malu kalo semua gue beberin disini sekarang juga,? Jangan lupakan hotel yang loe pakai selama ini adalah milik keluarga gue,!" Ujar gara sinis sembari meninggalkan kelas.
Ia harus mencari kedua sahabat baik sang adik,, ia tau ini hanya kesalah pahaman saja. Ia tak mau sang adik semakin bersedih karena saat ia membutuhkan sahabatnya malah sang sahabat tengah marah padanya. Ia berjalan menyusuri lorong-lorong kelas yang masih ramai membicarakan tentang adiknya dan sang suami. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mati-matian agar tak menghajar setiap mulut yang dengan kejinya memfitnah sang adik. Ia sadar benar tangannya yang hanya dua tak akan mampu menutup sekian banyak mulut yang memfitnah adiknya,,ia hanya perlu menutup kedua telinganya seolah tak mendengar apapun. Melewati mading ia tertegun membaca satu kalimat yang membuatnya semakin susah menahan emosi."AISYAH AZZAHWA ARNANTA TERNYATA MEMILIKI BAKAT SEBAGAI PELAKOR"
Kemudian dibawah tulisan itu terdapat gambar saat azzie tengah mencium kening zahwa. Ditariknya kertas itu sampai sobek diremasbya kemudian ia buang kekotak sampah. Sayangnya tak hanya satu,,kertas serupa dengan tulisan yang sama berhamburan di lapangan basket. Tak mau ambil pusing gara segera melangkahkan kakinya untuk mencari mela dan putri,, namun langkahnya terhenti saat matanya tak sengaja melihat dua orang perempuan yang sangat ia kenali tengah berbincang santai. Dengan perlahan didekatinya kedua perempuan itu bermaksud untuk bertanya namun siapa sangka jika ia akan mendengar kenyataan yang membuatnya semakin marah.
"Gue yakin sih sekarang satu sekolahan yakin kalo si zahwa itu pelakor,! Secara kan yang kita semua tau kalo pak azzie itu udah merried,! Loe inget gak ekspresinya waktu di tatap sinis begitu,? Uuuh.. seneng banget gue,!" Ujar perempuan yang satu.
"Iya gue juga seneng..tapi gue kasihan deh sama dia,! Udah dijadiin bahan omongan tapi dua sahabatnya gak ada buat ngedukung dia,! Miris banget gak sih,?" Ujar yang satunya sembari terkikik geli.
Di balik tembok gara berusaha untuk tidak menghajar dua orang itu. Dengan perlahan ia tinggalkan tempat persembunyiannya tadi kemudian melangkah pergi melupakan tujuan awalnya tadi.
---------------------------
BL 2019 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Pengganti
RomansaWanita mana yang rela menjadi pengantin pengganti,? Hanya karena untuk menjaga nama baik keluaraga besar Aisyah Azzahwa Arnanta harus rela menggantikan kakak sepupunya sebagai pengantin wanita. "Seharusnya kau tak perlu bersusah payah menggantikan p...