34

11.1K 622 34
                                    

Setelah insiden terjatuhnya rani saat mengejar mobil niko kini rani sudah mendapat perawatan insentif di rumah sakit. Sempat pendarahan namun janinnya masih bisa di selamatkan.

"Ini semua karna mama ya... coba kalau dulu mama gax mempengaruhi rani buat balik sama azzie pasti sekarang rani udah jadi istri niko...bayangkan ma jadi nyonya muda di keluarga rahardian...ya emang sih masih dibawah keluarga pratama tapi setidaknya niko bukan pemuda miskin seperti yang kita kira..." ujar rani.

"Ck..tenang aja ran..mama punya cara biar niko mau nikah sama kamu..lagian janinnya kan selamat jadi calon anak kalian itu bisa di manfaatkan untuk kesejahteraan keluarga kita..kamu tau sendiri kan kalau papamu sudah di keluarkan dari perusahaan milik opa gara-gara cucu kesayangannya itu masuk rumah sakit dan cacat..! Mama gax mau hidup susah ya ran..jadi gimana pun juga kamu harus menikah dengan niko jadi keuangan keluarga kita ada yang menjamin,!"

"Ya papa setuju dengan mama mu ran...sekarang papa menganggur...harapan kami hanya ada di kamu,!" Sahut abi.

"Oke rani akan hubungi niko,,rani akan beritahu jika rani di rumah sakit,!" Ujar rani kemudian mengirimi niko pesan.

Ting..tak lama setelah itu handphone rani berdering.

"Hallo bee,!"

"...."

"Di Centra Medika..bee anak kita dalam kondisi kurang baik...hiks..hiks..aku takut,!" Ujar rani mulai berdrama.

"....."

"Serius bee,? Ya sudah aku tunggu ya..aku ada di ruang mawar no 112,!"

"...."

"Yaa..hati-hati bee aku.."

Tuuuut

"Ck...belum juga selesai,!" Gerutu rani.

"Gimana ran,?"

"Bentar lagi keluarga niko kesini ma.."

"Bagus...nanti kamu harus pasang wajah memelas dan kesakitan...jangan lupa wajah menyesal biar mereka percaya dan mau menikahkan kalian,!" Ujar ana.

"Ck..mama tenang aja..rani ini kan jagonya bersandiwara...mahen aja bisa rani tipu selama bertahun-tahun kok,!"

"Mama percaya sama kamu,!"

Tigapuluh menit kemudian keluarga niko tiba di kamar tempat rani dirawat.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." sahut ana dan abi bersamaan sedangkan rani pura-pura tertidur.

"Tante kenapa bisa rani dirawat,?" Tanya niko khawatir.

"Tadi dia mencoba untuk mengejar mobil kalian tapi..tapi..hiks..hiks.. karna dia terburu-buru dan berlari sambil menangis makanya dia jadi tak fokus dengan langkahnya lalu ia tersandung dan jatuh..nak maafkan tante..maafkan kata-kata kasar tante..kau tau kan jika maharani adalah putri kami satu-satunya maka kami inginkan yang terbaik untuk rani,!"

"Tak apa tante..niko sudah maafkan,!"

"Lalu bagaimana kondisi rani dan calon cucu kita mbak,?" Tanya ibu dari niko.

"Kondisinya..."

"Uuuuggghhh..sakit.." lirihan rani memotong penjelasan dari ana.

"Ran...apanya yang sakit,?" Tanya niko khawatir.

"Perut aku bee..perut aku sakit..anak kita hiks...aku takut dia kenapa-napa,!"

"Ssstttt...dia pasti baik-baik saja..percaya sama aku,!"

"Tapi tadi banyak sekali darahnya bee.."

"Kamu tenang ya ran..kata dokter anak kalian baik-baik saja..." ujar ana.

Aku Bukan PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang