30

10.2K 619 60
                                    


Di rumah sakit tepatnya di depan UGD keluarga arnanta tengah menunggu kabar dari dokter yang menangani putri bungsu mereka. Gurat cemas dan lelah terpancar dari wajah semua yang ada di sana,,terutama azzie sedari tadi tak henti-hentinya ia mondar mandir di depan pintu yang masih tertutup rapat itu.

"Nak...kemarilah,!" Panggil indra pada azzie.

"Opa hanya ingin tau apa pendapatmu tentang masalah ini,? Tentang rani dan zahwa..." ujar indra.

"Tunggu..mbak rani dan adek,? Memangnya ada apa ini opa,?" Tanya uqi yang memang ia tak tahu akar dari masalah yang tengah terjadi.

"Rani kembali mas..dan budhe serta pakdhe mu ingin agar mahen melanjutkan pernikahan yang dulu batal.."sahut rosa.

"Apa,? Apa-apaan mereka itu,? Dulu yang meminta adek untuk menerima mahen juga mereka lantas sekarang,? Keterlaluan sekali...biar uqi yang bereskan ini semua.."

"Mas..." panggil shalsa lembut melihat sang suami tersulut emosi "duduk dulu agar amarah mas uqi sedikit reda..kalau pakai emosi nanti tambah kacau.."

"Tapi dek coba lihat karna kegilaan mereka zahwa sekarang ada di dalam sana,!"

"Shalsa tau mas..tapi alangkah baiknya jika sekarang kita khusuk berdoa untuk keselamatan adek..di dalam sana princess kesayangan keluarga arnanta tengah berjuang hidup.." sahut shalsa.

"Ya allah..."lirih uqi kemudian terduduk lemas di samping faris yang tengah berusaha untuk menenangkan astrid.

"Azzie...opa tahu ini bukan waktu yang tepat nak..tapi opa mau kamu putuskan.."

"Opa mustahil jika saya harus meninggalkan zahwa.. saya mencintainya opa.. sangat.."

"Lalu rani,?"

"Dia masa lalu saya opa... dan akan tetap menjadi masa lalu.." sahut azzie mantap.

Indra tersenyum mendengar jawaban cucu menantunya.

"Enggax mahen..kamu milikku..!" Teriak seseorang membuat semua yang ada di sana terkejut.

"Rani.." ujar azzie tak percaya melihat wanita yang pernah mengisi hatinya itu terlihat kacau.

"Ya ini aku hen..rani.. maharani calon istrimu.."

"Calon istri,? Maaf tapi saya sudah beristri,!" Sahut azzie tegas.

"Aku gax peduli hen...aku mencintaimu..!" Lirih rani.

"Cinta,? Lantas di mana kamu saat hari pernikahan kita,?"

"Maaf..maaf waktu itu aku benar-benar khilaf..aku tertipu oleh bujuk rayu niko..!"

"Oh ya,? Lantas sekarang,?"

"Setelah aku tau kalau niko penipu aku sadar kalau tak ada lelaki baik selain kamu..hen sungguh aku mencintaimu.."

"Cinta seperti apa yang kamu punya ran,? Cinta seperti apa yang bisa dengan mudahnya tergoda yang lain,? Jelaskan..!"

"Maaf hen..maaf...aku janji gax akan lagi begitu..ayo kita pulang dan lanjutkan pernikahan kita dulu.."

"Pulang,? Maaf istriku di dalam tengah berjuang untuk hidup..tak akan sejengkal pun aku meninggalkan rumah sakit ini.."

"Dia hanya pengganti ku hen..ingat itu..dia hanya seorang pengantin pengganti,!"

"Ya kamu benar ran...istriku seorang pengganti..hingga dengan cinta yang dia punya dia mampu menggantikan tempatmu di hatiku.." sahut azzie.

"Bohong..kamu hanya akan mencintaiku hen.."

Aku Bukan PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang