24

9.9K 648 31
                                    


"Saya terima nikah dan kawinnya shalsabila Nur Afifa binti Adnan Fauzi dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"

Saaaah....

"Alhamdulillah.." lirih uqi setelah ia dengan lancar menjawab ijab dari ayah mertuanya.

Tak lama kemudian shalsa dengan di apit oleh ibunya dan zahwa berjalan anggun menuju ke tempat di mana uqi berada.

"Subhanallah...cantik.." bisik uqi sesaat setelah shalsa duduk di dekatnya "assalamualaikum istri.." salamnya membuat shalsa semakin menunduk malu.

"Waalaikumsalam suami.." sahut shalsa.

"Ehem...itu salim dulu kenapa..bisik-bisiknya nanti lagi.." goda zahwa.

"Adek...jangan goda mas uqi sama mbak shalsa gitu donk..gax liat apa kalau dua-duanya udah pada gemetar gitu.." tambah gara membuat semua tamu undangan tertawa.

Dengan perlahan uqi mengulurkan tangannya yang disambut oleh shalsa dan dengan khidmat shalsa mengecup punggung tangan uqi sebagai tanda baktinya pada sang suami.

Cup....dengan penuh kasih uqi mengecup kening shalsa kemudian membaca doa yang di amini shalsa.

"Insyaallah kau lah bidadari dunia dan akhiratnya mas..satu-satunya,!" Bisik uqi.

"Amin.." sahut shalsa.

Rangkaian acara demi acara telah terlewat..kini tinggallah acara resepsi. Pasangan baru itu digiring untuk berganti pakaian karna resepsi akan di mulai.

"Dek...mas duluan atau adek duluan yang mandi,?" Tanya uqi.

"Hah,?" Respon shalsa.

"Masyaallah sayang kok jadi linglung gini sih gemes kan mas jadinya...adek atau mas duluan yang mandi,? Atau kita mandi bersama,?"

"Eh.."

"Ya sudah mas duluan kalau gitu..." sahut uqi lalu melenggang ke kamar mandi.

"Ya allah ya allah...jantungku..." gumam shalsa begitu uqi masuk ke kamar mandi "mas uqi manis banget sih..."

"Sayang...tolong handuk mas donk....mas lupa bawa.." seru uqi dari pintu kamar mandi yang ia buka sedikit.

"I..iya mas.."

"Ini kenapa merah sih pipinya Fa..."

"Fa,?" Ulang shalsa

"Iya..udah ah ngobrolnya nanti lagi..mana handuknya mas..dingin ini.."

"Eh..ini mas.. aku siapin bajunya ya.."

"Terimakasih sayang..."

Tak lama kemudian uqi telah keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang meliliti pinggangnya.

"Masyaallah mas..." jerit shalsa.

"Eh kenapa,?"

"Itu...au ah mau mandi.."

Uqi pun tertawa karna sudah menggoda istrinya itu.

"Jangan lama-lama ya sayang..mas tunggu kita solat berjamaah.."

Tak ada sahutan dari kamar mandi tapi uqi yakin jika istrinya itu mendengarkan kata-katanya tadi.

Ceklek..kamar mandi terbuka menampilkan shalsa tanpa hijabnya..rambut panjang hitam lurusnya tergerai indah membuat uqi terpaku sesaat.

"Mas...shalsa jelek ya,?"

"Eh..mas kira ini bidadari..ternyata memang bidadari kan ya... bidadarinya uqi.."

Aku Bukan PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang