Y&N 42

36 2 0
                                    

Akhirnya update lagi setelah hampir dua bulan nggak update padahal udah siap chapternya.

Maaf ya.

Happy reading 😃







Nanda bangkit dari duduknya dengan kesal. Chat yang dia ketik dengan sebegitu panjangnya hanya dibalas dengan satu kata oleh Yunan. Dan kata itu juga tidak mampu untuk menjawab semua pertanyaan di benak Nanda.  Maaf karena tidak datang atau maaf karena telat. Dasar aneh!

Dan tanpa Nanda sadari juga, sejak beberapa saat yang lalu, suara musik dan nyanyian yang dibawakan Arga sudah berhenti. Dan ketika Nanda tersadar akan keheningan di sekitanya, cahaya lampu juga mendadak mati. Namun hanya Nanda yang saat ini begitu panik. Sedangkan yang lainnya masih tetap berdiri seperti seorang patung.

Dengan menggunakan cahaya dari ponselnya, Nanda berjalan mencari abangnya. Dia berteriak panik.

" Bang, ini sama sekali nggak lucu. Nanda lagi nggak mau bercanda," teriaknya di tengah keheningan yang ada. Memang hanya suara Nanda yang terdengar saat ini.

" Ini kenapa sih," keluh Nanda ketika setiap orang yang dilewatinya tetap diam seperti layaknya patung manekin.

Nanda memutar tubuhnya untuk menatap sekelilingnya. Dia yakin kini sekarang dia sedang dikerjai. Tapi siapa dalang dibalik semua ini?

Di tengah-tengah kebingungannya, Nanda kembali di kejutkan dengan cahaya lampu yang mengarah ke panggung hingga menyorot seseorang yang sedang duduk di depan microfon. Nanda mendelik ketika melihat Tirta diatas sana sambil tersenyum ke arahnya. Sudah Nanda duga sejak awal. Dia berkacak pinggang sambil mengacungkan kepalan tangannya ke arah Tirta.

Satu lampu sorot kembali menyala, membuat Nanda mengalihkan pandangan dari Tirta. Disana terlihat Mario dan juga Angga. Nanda makin bingung sekarang, kalau cuma Tirta yang akan tampil kenapa semuanya harus jadi manekin seperti ini?

Nanda mendengus sebal. Dia berbalik karena merasa tidak mood, apalagi untuk melihat penampilan Tirta yang notabenenya sudah dia lihat hampir setiap hari. Baru saja hendak melangkah, Nanda kembali dikejutkan dengan suara petikan gitar diikuti oleh semua lampu-lampu yang menyala terang. Suara musik langsung mengalun dan semua orang langsung bersorak mendekat ke arah panggung. Nanda berbalik dan dia langsung tertegun melihat siapa saja yang ada diatas panggung.

Band Tirta sudah terlihat lengkap dengan kehadiran Yunan.

I'm thinkin' bout how

People fall in love on mysterious ways

Maybe it's all part of a plan

Me i fall in love with you every single day

I just wanna tell you i am.

Ditengah lantunan lagu dari Tirta, Nanda masih terus terdiam di tengah-tengah kerumunan orang yang bersorak heboh dengan pandangan yang tak pernah lepas dari Yunan. Cewek itu masih tidak mengerti. Maksud Yunan itu apa? Atau ini kejutan dari cowok itu? Nanda melipat kedua tangannya di dada. Jika benar, maka Nanda sama sekali tidak senang mendapat surprise seperti ini. Justru yang sekarang ingin dia lakukan adalah memarahi dua cowok yang sudah pasti bersekongkol untuk mengerjainya. Tirta dan Yunan.

Atau bahkan semua orang disini memang sudah mereka atur untuk membuat Nanda panik dan bingung. Tadi Nanda sudah hampir menangis, karena Yunan tidak datang. Ditambah lampu yang tiba-tiba mati membuat Nanda berpikiran kalau pesta ulang tahunnya kali ini akan kacau. Mungkin malah akan jadi pesta ulang tahun terburuk baginya.

B N B (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang