Y&N 35

22 3 0
                                    

Nanda baru saja turun dari sebuah taxi yang membawanya pulang. Dia tidak langsung pulang ke rumah. Dia memilih untuk pergi ke rumah Yunan, menemui cowok itu untuk sekedar mengucapkan terimakasih atas bantuannya semalam. Sekalian Nanda juga ingin berbagi kebahagiaan soal Arga yang mengajaknya kencan. Mungkin bisa dibilang begitu.

Nanda mendongak menatap ke balkon kamar yunan. Rupanya cowok itu tengah duduk di kursi dengan gitar dipangkuannya. Nanda sempat melambaikan tangan singkat ketika pandangan mereka saling bertemu tapi Yunan justru malah memutuskan tatapan lebih dulu. Nanda langsung beralih mengetuk pintu rumah Yunan dan yang langsung ditemuinya adalah Ratna. Dia memeluk Ratna sebentar untuk melepas rasa rindu setelah hampir seminggu ini tidak bertemu.

" Sana gih temui Yunan. Dari pulang sekolah mukanya udah kusut aja. Kamu hibur dia ya," katanya lembut.

Nanda hanya memberikan hormat pertanda kalau dia siap melaksanakan tugas. Dia berlari menaiki anak tangga sambil sesekali membenarkan tali tas punggungnya yang merosot. Senyumnya merekah dan tak sabar ingin berbagi dengan Yunan.

Beruntung sekali kamar Yunan tidak di kunci sehingga Nanda bisa langsung masuk. Di melepaskan tasnya lalu meletakannya di atas kasur Yunan. Dihampirinya cowok itu lalu Nanda mengambil tempat duduk di kursi yang satunya lagi.

" Kenapa Lo? Ada masalah?" Nanda memajukan kepalanya meneliti wajah Yunan. " Bener sih kata Tante, muka Lo kusut kayak kurang piknik."

Yunan tak merespon. Dia melirik Nanda sekilas dengan muka datanya kemudian pandangannya tertuju entah kemana.

" Nan, gue kesini mau bilang makasih sama Lo. Berkat Lo acara Arga jadi berhasil. Dan Lo tau apa, sore ini Arga ngajak gue ketemuan dan kayaknya...." Nanda sudah tersenyum lebar dengan mata yang terarah ke atas. " Dia bakalan nembak gue, Nan. Duh seneng banget gue. Belum kejadian aja udah gini gimana kalau beneran kejadian. Bisa pingsan kali gue." Nanda tertawa senang.

Mata Yunan masih tertuju entah kemana. Hobi bermusik yang sedari kecil sudah dia gemari dan baru bisa tersalurkan ketika Tirta mengajaknya bergabung dengan band-nya, kini semuanya hancur dalam sekejap. Dia dikeluarkan dari band itu dengan secara tidak terhormat. Dan bahkan menyisakan kesan yang buruk. Penghianat. Ya, kini dia menyandang status sebagai seorang penghianat Dimata Tirta dan yang lainnya. Yunan tak tau entah kapan dia bisa menjelaskan semuanya kepada Tirta. Tapi yang jelas, kini dia sudah kembali menjadi Yunan yang dulu. Yunan yang hanya bisa bermain gitar di dalam kamar seorang diri.

" Nan." Nanda menghentikan jarinya dihadapan wajah Yunan. " Lo kok malah ngelamun. Sahabat Lo lagi seneng, ekspresi Lo malah kayak gitu." Nanda bersedekap sambil mengerucutkan bibirnya.

Tapi selanjutnya Nanda kembali tersenyum. " Nan, menurut Lo apa yang pertama kali harus gue lakuin setelah gue terima cintanya Arga." Nanda menghitung dengan jari. " Megang tangan, peluk apa cuma diem sambil saling pandang dan saling melempar senyum. Menurut Lo gimana Nan?"

Nanda berdecak keras ketika Yunan masih juga tak merespon ucapannya. Cowok itu terus menunduk sambil memetik gitarnya secara asal hingga menimbulkan bunyi yang tidak karuan. Nanda bangkit kemudian merampas paksa gitar di kangkuan Yunan kemudian menaruhnya diatas meja.

" Lo apaan sih?" Bentak Yunan.

" Lo yang apapan. Nggak bisa ngehargai sedikit aja gue lagi cerita," balas Nanda tidak mau kalah.

Yunan berdecak. Dia kembali mengambil gitarnya namun segera di cegah oleh Nanda. Cewek itu langsung membawa gitar Yunan masuk ke kamar dan menyimpannya di balik lemari. Setelah itu dia kembali menghampiri Yunan.

" Lo gila ya." Yunan hendak melangkah masuk  dengan maksud ingin mengambil gitar itu kembali. Karena hanya itu yang bisa mengalihkan pikiran Yunan saat ini. Jika berkutat dengan buku pun percuma karena tidak akan ada satu materi pun yang masuk jika keadaan Yunan sedang kacau.

B N B (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang