Part 28; Warmth When it Rains

3.8K 419 45
                                        

Happy reading 🖤🖤🖤
.
.
.

Jennie menyelimuti tubuh Minji sampai sebatas dada. Tak lupa memberikan usapan lembut pada kepalanya.

“Jangan lupa untuk memberinya obat,” ujar Jisoo.

Jennie menoleh pada eonni-nya itu. “Iya. Terimakasih sudah mengantarku dan Minji ke dokter.”

Jisoo mengangguk. “Itu juga tugasku sebagai eomma Minji.”

Jennie tersenyum mendengarnya. Jisoo benar-benar ibu yang baik dan penyayang bagi Eunwoo dan Minji, walaupun Minji bukanlah putri kandungnya.

“Minji, kau harus cepat sembuh. Aku tidak mau bermain sendiri seperti tadi.” Sahut Eunwoo yang duduk di sisi Minji yang tengah berbaring.

Minji mengangguk, “Aku pasti sembuh.”

Pagi  ini Jennie mendapat telfon dari pihak sekolah Minji. Mereka mengatakan kalau Minji sakit. Padahal seingat Jennie sebelum berangkat sekolah Minji baik-baik saja. Bahkan sangat ceria sekali. Eunwoo bilang, Minji tiba-tiba saja berdiam diri terus di kelas. Wajahnya juga pucat. Dan ia tidak mau diajak bicara apalagi bermain. Saat bu guru menyentuh dahinya ternyata gadis kecil itu demam.

Setelah itu, Jennie langsung menjemput Minji ke sekolah, yang ternyata sudah ada Jisoo juga disana.

“Aku ingin bicara denganmu sebentar,” ucap Jisoo. Jisoo kemudian melirik pada putranya yang sedang fokus menatap Minji yang mulai memejamkan mata. Ibu muda itupun tersenyum melihatnya.

“Bicara tentang apa, eonni?”

Jisoo tersadar dari lamunannya, kemudian beralih menatap Jennie. “Ayo keluar sebentar. Biar putraku yang menjaga Minji.”

Setelah melihat Minji yang terlelap dengan Eunwoo di sampingnya, Jennie kemudian mengikuti langkah Jisoo yang keluar dari kamar Minji.

“Ada apa, eonni?”

“Apa Minji sudah bercerita?” tanyanya.

Alis Jennie naik sebelah, “Ten...tang?”

“Apa yang terjadi malam itu?”

“Aku tidak tahu, Minji masih belum mau bercerita,” Jawab Jennie jujur.

“Pantas saja,” ucap Jisoo pelan, “Aku tidak tahu ini akan terjadi lagi atau tidak. Tapi setidaknya ini pernah terjadi dua kali.” Sambungnya.

Jennie semakin tidak mengerti dengan maksud Jisoo.

“Begini, jika Minji tidak mau mengatakan apa yang terjadi padanya, gadis itu akan mengunci rapat-rapat dan merahasiakannya. Namun setelahnya, gadis itu tiba-tiba jatuh sakit. Kau tahu, seperti memendam sesuatu yang padahal bisa kau bagikan dengan orang di sekitarmu.”

“Ah, Minji pernah mengalaminya?” sahut Jennie.

Jisoo mengangguk, “Saat ia merasa bersalah karena tidak menolong Eunwoo yang terjatuh, juga saat tidak sengaja menjatuhkan vas bunga favorit Wendy eonni.

“Tapi biasanya, setelah itu dia akan mengaku dan bercerita tentang apa yang terjadi.” Sambung Jisoo.

“Kurasa seharusnya Minji tidak perlu menyembunyikan kedua cerita tadi.” Sahut Jennie.

Jisoo terkekeh, “Ya, kami juga berpikir begitu. Tapi gadis itu terlalu sensitif, jadi mudah merasa bersalah.” Balasnya. “Jadi, kau harus dengarkan jika dia bercerita nanti ya. Jangan di potong dengan pertanyaanmu. Dengarkan saja dulu sampai tuntas.”
Jennie terdiam sebelum akhirnya mengangguk paham.

Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang