Part 14; Oppa!

4.5K 470 27
                                    

Happy reading🖤🖤🖤
.
.
.
.
.
.

Jennie tidak tahu mengapa rasanya ia ingin menangis saat mendengar Yoongi mengatakan kalau Jennie adalah pengasuh Minji.

Jennie tahu itu adalah jawaban yang jujur. Tapi mengatakannya di depan saingan Jennie adalah hal yang menyakitkan. Itu bisa membuatnya jatuh.

Saingan? Ya, sejak Jennie mengetahui kalau Wendy adalah tunangan Yoongi, Jennie menganggap wanita itu adalah saingannya.

Hei, bukankah Jennie sudah bilang kalau dia menyukai Min Yoongi? Jadi bersaing dengan Wendy menjadi targetnya kali ini. Tentu saja bersaing untuk mendapatkan Yoongi.

Jennie mengusap ujung matanya dengan kasar, saat menyadari buliran air itu keluar dari matanya.

"Ah menyebalkan!" gerutunya kembali teringat kejadian tadi, saat wanita itu berani sekali melakukan skinship ringan pada Yoongi. Berpegangan tangan.

Ah bukan, tapi memainkan tangan Yoongi. Lalu berucap dengan nada manja yang terdengar menyebalkan di telinga Jennie.
Rasanya Jennie ingin mendobrak pintu ruangan Yoongi, menghentikan kelakuan wanitu itu.

“Eh, dimana ini?”

Jennie berjalan dengan lamunan tentang Yoongi dan Wendy, sampai tidak sadar kalau lift membawanya ke lantai paling atas gedung perusahaan Yoongi.

Jennie melirik ke arah pintu yang sepertinya menuju rooftop. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk dan menaiki tangga untuk mencapai rooftop bangunan ini.

Jennie melirik handphonenya yang bergetar. Hoseok menelfon rupanya.

Jennie?”

“Ya, oppa, ada apa?”

Kau bersama Yoongi hyung?”

Jennie terdiam. Pertanyaan Hoseok membuatnya bungkam.

Ku rasa diam berarti tidak.” ucap Hoseok di seberang sana.

Jennie menghela nafas. Matanya menatap pemandangan sekitarnya. Bangunan-bangunan tinggi, juga kehidupan kota di depannya.

“Aku bersama Minji pergi sebentar membeli gulali. Sepertinya aku juga akan sekalian makan siang. Tolong sampaikan pada Yoongi hyung jika kalian bertemu nanti.”

Jennie masih mencerna ucapan Hoseok, lalu melirik jam tangannya. Ah benar, sebentar lagi waktu makan siang ternyata.

Akhirnya Jennie membalas juga. “Baiklah, akan aku sampaikan jika dia sudah selesai bertemu Wendy.”

Kini giliran Hoseok yang terdiam.

“Jangan terlalu dipikirkan, Jen.”

Jennie mengerutkan kening mendengarnya.

Ah, sudah dulu, ya. Sepertinya Minji sudah tidak sabar ingin gulali. Ku tutup ya.”

Setelahnya sambungan terputus.

Jennie memilih duduk di sebuah bangku panjang yang terdapat di dekat tembok pembatas rooftop itu. Sambil memandangi hiruk pikuk kota di siang hari, Jennie kembali dalam keheningannya.

Apakah perasaannya ini benar-benar bisa disebut, 'jatuh cinta'? Atau ia hanya mengagumi sosok pria itu?

"Jennie, kau harusnya sadar. Kau hanya orang asing, berani-beraninya ingin merebut Yoongi dari tunangannya sendiri." Jennie tersenyum miris mendengar ucapannya sendiri.

"Kenapa aku harus jatuh cinta padanya sih?"

Jennie menyandarkan tubuhnya, lalu menengadahkan kepalanya, menatap langit siang yang terik. Lalu memejamkan matanya. Membiarkan wajah putih mulus nan cantiknya menatap langsung sang matahari.

Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang