“Saya lah Ayahnya. Ayah kandungnya.”
Jennie terperangah, ia menoleh menatap Yoongi yang kini sedang mendesis tajam.
“PARK FUCKING JIMIN!”
📍📍📍
Jennie benar-benar tidak nyaman dengan situasi yang terjadi saat ini. Ruang tunggu ini terasa lebih mencekam dan mendebarkan dibanding ruang operasi di dalam sana.
Penyebabnya tentu saja karena kehadiran Jimin, Rose, juga Jihoon dan Umji. Dan yang lebih memperparah keadaan adalah ketika Dokter Kang mengatakan kalau Jimin lah yang akan menjadi pendonor bagi Minji.
“Darah tuan Yoongi memang bergolongan O, pendonor universal. Tapi rhesusnya berbeda dengan milik Minji. Akan sangat berisiko jika tetap mendonorkan darahnya untuk Minji. Sedangkan tuan Jimin, golongan darah beserta rhesus-nya sangat cocok dengan milik Minji.”
Penjelasan Dokter Kang membuat Jennie seratus persen yakin tanpa ragu kalau fakta yang baru saja di ketahuinya adalah benar adanya. Minji adalah anak kandung Jimin dan Rose.
Rose masih disana bersama Umji, sedang duduk di seberang kursi Jennie. Umji memeluk tubuh kurus jangkung itu, memberi ketenangan pada sang kakak. Jihoon sendiri sedang pergi membeli minum katanya. Sedangkan Jimin masih beristirahat setelah mendonorkan darahnya.
Jennie melirik pria yang duduk di sampingnya. Pria pucat yang sejak operasi Minji di mulai hanya duduk dan berdiam diri. Dan semenjak itu pula, pria itu belum mengeluarkan sepatah katapun.
Jennie bisa melihat itu. Sadar atau tidak, Jennie bisa melihat Yoongi yang mencuri pandang pada Rose. Jennie tersenyum tipis menyadari hal itu, mencoba terlihat biasa saja.
Tapi hatinya tidak bisa tersenyum, juga tidak bisa kuat.
Karena Jennie tahu, kedatangan Rose bukanlah kabar baik baginya.
“Jennie.”
Jennie terhenyak dari lamunannya, lalu mendongakkan kepalanya. “Eonni!” gadis itu kemudian berdiri dan memeluk wanita yang berdiri di hadapannya.
“Aku takut.” Lirih Jennie pelan.
Jisoo, wanitu itu tersenyum, lalu mengusap lembut punggung Jennie. “Gwenchana, Jennie-yya. Semua pasti akan baik-baik saja. Percaya, Jen.”
Obrolan keduanya terlalu ambigu. Perasaan ‘takut’ yang Jennie maksud bukan hanya tentang Minji. Pun dengan ucapan Jisoo, bukan hanya tentang Minji.
“Roseanne.”
Pelukan keduanya terlepas saat mendengar suara Heeyeon di sebrang tempat duduk lain. Tepatnya, di kursi dimana Rose dan Umji duduk.
“Kenapa kau ada disini?!”
Pertanyaan dengan nada sinis itu keluar dari mulut Heeyeon.
Seokjin, yang ternyata sudah berdiri di samping Heeyeon menahan bahu sahabatnya itu. “Heeyeon, tenanglah.”
“Aku bertanya padamu, KENAPA KAU ADA DISINI, HA?!” Heeyeon meninggikan suaranya.
“Tentu saja menemui anaknya, noona.”
Heeyeon menatap tajam pada Jihoon yang baru saja datang dengan menenteng plastik berisi beberapa botol air mineral, “Aku bertanya pada wanita ini, bukan denganmu, bocah!”
Sebelum Jihoon melontarkan protesnya, sebuah suara berhasil menginterupsi mereka.
“Sudahlah, noona.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Kim Jennie hanyalah seorang gadis polos yang benar-benar tersesat di negara kelahirannya sendiri. Beruntung ia di tolong oleh Min Yoongi, pria dingin tampan yang menyebalkan. Dan sadar atau tidak, Jennie malah harus terseret ke dalam keh...