Happy reading 🖤🖤🖤
.
.
.Jantungnya terasa semakin berdebar seiring dengan pedal rem yang diinjak perlahan oleh pria di sebelahnya. Sedang matanya melirik awas ke sekitarnya, seperti takut akan sesuatu.
“Kau takut pada Yoongi hyung?”
Pertanyaan dari bibir Taehyung mampu membuat Jennie melirik dengan cepat. “Tidak.” jawabnya.
“Lalu mengapa diam saja? Tak ingin turun?”
“Kau mengusirku?!” balas Jennie tak terima.
Taehyung menggeleng lalu melirik jam tangannya. “Sudah malam, aku harus segera pulang.”
“Akh, itu dia! Kenapa kau membawaku berkeliling kota sampai lupa waktu sih?! Harusnya kan aku pulang lebih cepat!” Jennie menggerutu sebal pada sepupunya itu. Sedang Taehyung hanya terkekeh mengejek.
Pasalnya setelah keluar dari resto tadi, bukannya langsung mengantar Jennie pulang, pria itu malah membawa Jennie berkeliling kota. Refreshing katanya. Meski sempat menolak, namun gadis itu akhirnya menikmati acara jalan-jalan dengan sepupunya itu.
Berkeliling, menikmati jajanan di sekitar jalan, berfoto di tempat-tempat bagus, lalu menikmati sunset di pinggir sungai Han. Sangat menyenangkan, sampai Jennie lupa kalau tadi siang ia baru saja dimarahi oleh Yoongi. Tidak, Jennie bilang itu bukan Yoongi kekasihnya, tapi...
“Aku harus segera masuk sebelum Tuan Yoongi mengomeliku.”
Ya, itu adalah Yoongi si tuannya. Tuan terhormatnya seperti dulu.
Taehyung mengacak surai sepupunya itu. “Aigoo kasihan sekali sepupuku ini. Daripada kau harus jadi pelayan di rumah tuan Yoongi, lebih baik kirimkan saja CV ke perusahaanku.”
“Posisi apa yang bisa aku dapatkan? Jadi sekretarismu? NO!” balas Jennie.
“Tidak.” Taehyung menggeleng dan berkata, “Jadi tukang bersih-bersih tentu saja.”
Dan setelahnya, Taehyung mendapatkan pukulan-pukulan di bahunya, membuatnya merengek minta ampun.
Jennie menghela nafas, lalu membuka pintu mobil.
“Hei, jangan balas api dengan api ya,” ujar Taehyung ketika Jennie keluar dari mobilnya.
Jennie mengangguk kecil. Setelahnya mobil Taehyung berjalan meninggalkannya seorang diri di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi.
Jennie memeluk tubuhnya sembari mengusap-usap lengannya. Angin malam terasa menggelitik kulit tubuhnya, membuatnya harus melangkah cepat untuk segera masuk ke dalam rumah. Namun nampaknya perjalanan dari gerbang menuju pintu rumah terasa jauh sekali, padahal hanya berjarak beberapa meter.
Penyebabnya adalah mobil hitam yang sudah familiar itu sudah bertengger manis di halaman depan. Menandakan sang pemilik sudah pulang dan pasti ada di dalam rumah.
Klek
Jennie membuka pintu perlahan, dan masuk ke dalamnya. Namun Jennie tak bisa menemukan siapa-siapa disana. Sunyi senyap seperti tidak ada kehidupan.
Jennie berjalan memasuki rumah. “Oppa...” panggil Jennie pelan.
“Eonni!”
Langkah Jennie segera terhenti ketika Minji tiba-tiba saja muncul dari arah kamarnya, sembari membawa sebuah boneka. Boneka yang dibelinya saat berjalan-jalan dengan Jennie dan Yoongi.
“Sayang, kemana orang-orang?” tanya Jennie.
Minji menggeleng kecil. “Tidak tahu. Tadi Appa mengajak Mommy untuk bicara. Setelah itu Minji di suruh masuk kamarmu, eonni.” jelas gadis kecil itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Kim Jennie hanyalah seorang gadis polos yang benar-benar tersesat di negara kelahirannya sendiri. Beruntung ia di tolong oleh Min Yoongi, pria dingin tampan yang menyebalkan. Dan sadar atau tidak, Jennie malah harus terseret ke dalam keh...