Part 47; This Hurts

3K 381 81
                                    

Happy reading! 🖤🖤🖤
.
.

Seharusnya Seokjin sudah berada di rumah malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya Seokjin sudah berada di rumah malam itu. Berkumpul bersama istri juga anak kesayangannya. Atau bahkan bergelung dibalik selimut hangat favoritnya. Tapi nyatanya, dia harus lembur sehingga pulang terlambat.

Namun saat malam itu, ia benar-benar mensyukuri pulang larut ke rumah. Jika saja malam itu Seokjin sudah sampai di rumah, mungkin semua akan terlambat. Mungkin Seokjin tidak akan tepat waktu ketika Yoongi, dengan suara parau menelfonnya. Mengatakan bahwa hidup pria itu begitu menyedihkan, dan bertanya mengapa semua orang meninggalkannya.

Dan Seokjin dengan segera menancap gasnya, mengendarai mobilnya dengan kencang untuk menyusul Yoongi yang suaranya terdengar semakin melemah di telfon. Beruntung Seokjin berhasil menemukan Yoongi yang tengah berbaring di pinggir sungai Han, saat dinginnya udara terasa menusuk. Sedang menertawai hidupnya yang begitu rumit dan menyebalkan.

Kini, terhitung dua hari Seokjin tidak pulang ke rumah, ia bahkan mengambil cuti. Karena terhitung dua hari pula, Yoongi terbaring di tempat tidur dengan begitu lemah dan tak bergairah. Ya, pria itu jatuh sakit setelah malam itu. Untungnya Eunwoo sedang menginap di rumah neneknya, sehingga Seokjin dan Jisoo memutuskan untuk ikut membantu Heeyeon merawat Yoongi. Seokjin mengkhawatirkan sahabat yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri itu.

“... bisa dibilang, ia mengalami Fear of Abandonment, merasa ketakutan luar biasa jika orang terdekatnya akan pergi, atau bahkan pergi meninggalkannya.”

“Apa dia akan baik-baik saja, Eonni?”

Jisoo menggigit bibir bawahnya mendengar ucapan dari sambungan telfon itu. “Dia baik-baik saja. Doakan saja, ya.”

“Aku merasa sangat bersalah.”

“Ini bukan salahmu, Jen.”

Diseberang sana Jennie terdengar menghela nafas dengan berat. “Apa aku keterlaluan?”

“Tidak.” balas Jisoo. “bukankah kita memang harus menyadarkan Yoongi? Kau sama sekali tidak salah dengan mengutarakan apa yang kau rasakan. Karena kau juga berhak bahagia, Jen, kalian berdua berhak bahagia.”

“Boleh aku melihatnya, Eonni?”

“Kau tak akan datang?”

“Aku... harus bersiap-siap.”

Jisoo tersenyum. “Baiklah jika itu keputusanmu. Aku akan mengirimkan gambar untukmu ya.”

“Terimakasih banyak, Jisoo eonni.”

“Tentu saja.”

Jisoo tersenyum kecil setelah sambungan terputus, tepat ketika Seokjin berjalan menghampirinya ke dapur.

Seokjin duduk di kursi makan, lalu menatap Jisoo yang sedang sibuk menata piring juga makanan diatas nampan. “Makan siang untuk Yoongi?”

Jisoo mengangguk. “Untuk antisipasi kalau Yoongi oppa tidak mau ikut makan bersama kita seperti tadi pagi.”

Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang