Hehe kali ini beneran kok.
Happy Reading 🖤🖤🖤
.
.
.“Jen, biar aku saja, ya.”
Jennie menatap Rose yang kini tersenyum padanya. Dengan berat hati Jennie mengangguk, lalu melepaskan genggamannya pada tangan mungil Minji.
“Aku mengantar Minji dulu, ya.” Pamit Rose pada Jennie juga Jimin.
Jimin tersenyum dan mengangguk. Membiarkan Rose berjalan bersama Minji menuju kelas.Jennie mengalihkan pandangannya dari sepasang ibu dan anak itu. Beralih pada pria di sampingnya yang sedang menatap kagum dan terlihat terharu.
“Kenapa Oppa tidak ikut saja mengantar Minji ke kelas?” tanya Jennie yang menginterupsi perhatian Jimin.
Jimin menoleh, “Tidak, nanti Minji semakin tidak suka padaku.” jawabnya.
Jennie menggeleng keras, “Minji bukannya tidak suka, mungkin dia hanya belum bisa menerima kehadiranmu.”
Jimin mengedikkan bahunya, “Entahlah,” balasnya seraya mendudukkan diri di bawah pohon rindang di tengah lapang, “Dia seperti menolakku.”
Jennie menghela nafas kemudian ikut mendudukkan dirinya di tempat yang sama, namun duduk berjarak dari Jimin.
Jimin mengusap kasar wajahnya. “Ayahnya ini kan berengsek. Aku juga yang sudah membuat Minji berpisah dengan ibu kandungnya.”
Jennie menatap Jimin yang kini menundukkan kepala. “Kalau begitu kau harus minta maaf pada Minji dan Yoongi Oppa. Buktikan pada mereka berdua kalau kau bersungguh-sungguh ingin jadi Ayah yang baik.”
“Bagaimana? Aku sudah sering mencoba mendekatkan diri pada Minji. Tapi kau lihat sendiri, dia belum juga bisa benar-benar menerimaku.”
“Lalu apa kau menyerah?” tanya Jennie membuat Jimin menegak menatap padanya. “Kalau baru segini saja kau menyerah, pergi saja lagi. Biarkan Minji terus bersama kami.”
Jimin menggeleng, “Tidak! Aku bukannya menyerah, aku hanya... hanya merasa sedih melihat Minji.”
“Kalau begitu kau harus tekadkan pada dirimu, kalau kau benar-benar bisa jadi ayah yang baik. Perlahan saja, mungkin saat ini Minji masih terkejut dengan semua kebenarannya.” Jelas Jennie.
“Ya, aku akan membuatnya memanggilku ‘Daddy’ dengan lantang.” Jawab Jimin yakin.
Jennie terkekeh mendengar ucapan Jimin yang penuh semangat itu. “Omong-omong dimana anak kalian yang satunya?” tanya Jennie.
“Anak yang satunya?”
“Ya, bukannya waktu itu kau menunggui anakmu pulang, ya? Apa dia sekolah disini juga? Aku juga sering melihat Jihoon. Dia pasti juga menemui keponakannya kan?”
Jimin mengerutkan kening, sebelum akhirnya tertawa cukup kencang. “Kau pikir aku mempunyai anak yang bersekolah disini ya?”
“Kau kan yang bilang seperti itu dulu.”
“Anak yang aku maksud itu tentu saja Minji. Begitupun dengan keponakan yang dimaksud Jihoon adalah Minji.” Jelas Jimin diiringi tawa kecilnya. Jadi, selama ini Jennie berpikir mereka memiliki anak yang lain?
Jennie tertawa kecil. “Ku kira Minji memiliki saudara.” ucapnya. “Omong-omong, kenapa dulu kau pergi?”
Jimin menggaruk tengkuknya sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jennie. “Karena perasaan bersalah?” Setelahnya Jimin tersenyum miring mengingat apa yang dilakukannya di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Trapped 📍 [MYG x KJN] ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Kim Jennie hanyalah seorang gadis polos yang benar-benar tersesat di negara kelahirannya sendiri. Beruntung ia di tolong oleh Min Yoongi, pria dingin tampan yang menyebalkan. Dan sadar atau tidak, Jennie malah harus terseret ke dalam keh...