Sinar matahari mulai menyeruak masuk melewati celah jendela kamar ku. Perlahan mataku mulai terbuka karena silaunya, tapi tak mampu untuk membangunkanku dari tidur. Tiba-tiba terdengar teriakan yang mengganggu namun tak asing ditelingaku. Ya, itu adalah suara sahabatku, Chaeyoung.
"Tzuyu-ah cepat bangun, bukankah hari ini hari pertama kau kerja ?"
Suara itu membuat tubuhku seketika sadar dan terbangun. Segera aku pergi ke kamar mandi sambil mengomel.
"Chae-ah kenapa kau baru membangunkan ku ? Bagaimana kalau aku terlambat dihari pertamaku ? Bukankah itu akan meninggalkan kesan yang buruk ?"
"Asal kau tahu aku sudah membagunkan mu dari tadi, namun kau seperti tidak peduli. Lagi-lagi, pasti memimpikan pangeranmu itukan ?"
Kata-kata Chae membuatku tersenyum dan sedikit malu. Memang Chae adalah sahabatku sejak SMP, jadi dia sangat paham dan tahu seluk beluk kehidupanku. Chae adalah satu-satunya pendengar setia dari cerita cinta yang sudah lama aku mimpikan. Dan mungkin sebentar lagi akan menjadi kenyataan.
Akhirnya Tzuyu sudah siap untuk memulai harinya yang baru, dan mungkin juga memulai cerita cintanya.
"Chae aku berangkat ya, kau berangkat siangkan ?."
"Hmmm, hati-hati Tzuyu-ah Semoga hari pertamamu lancar. Fighting". Ucap Chae sambil mengepalkan kedua tangannya.
•••Akhirnya Tzuyu tiba di tempat kerjanya. Tempat kerja Tzuyu ini merupakan salah satu perusahan besar di Korea Selatan. Perusahan itu bernama K Grup, milik keluarga Kim.
Tzuyu masuk ke dalam kantor dengan penuh semangat dan wajah yang sumringah. Dengan senyuman manisnya Tzuyu menyapa setiap orang yang berpapasan dengannya. Hampir semua orang yang Tzuyu temui merespon Tzuyu dengan baik, bahkan ada beberapa yang hanya menganga, terpesona akan kecantikan Tzuyu, kecuali satu orang. Wanita itu menatap Tzuyu dengan tatapan tidak suka. Ya , dialah Jung Soo Jung, salah seorang kepala bagian yang terkenal karena ambisi dan kecantikannya.•••
Tzuyu tiba di sebuah ruangan.
"Annyeonghaseyo, ne ireum Chou Tzuyu-imnida. Mohon bantuannya," ucap Tzuyu.
"Baiklah, aku akan mengantarkanmu ke ruang kerja. Kau disini bekerja sebagai sekretaris Kim Sajang."
Seorang pria bersetelan jas menjawab. Ya, dialah Lee Chan asisten pribadi Kim Sajang yang tak lain adalah pacar sahabatku Chae. Dan tentu saja aku bisa masuk ke perusahaan ini pun karena campur tangan Chae dan pacarnya.
"Ne." Jawabku singkat.
Aku mengikuti Chan dengan perasaan yang tak bisa aku jelaskan. Jantungku berdetak begitu cepat, dan tanpa sadar kami telah sampai di depan sebuah pintu. Di pintu itu tertulis nama - Kim Mingyu Sajangnim.
Tanpa ku sadari senyum dibibirku mulai mengembang.
"Ruanganmu ada di sebelah kiri."
Suara itu membuyarkan lamunanku."Ne? Mianhe, aku tidak memperhatikanmu."
"Ruanganmu ada di sebelah kiri sebelum pintu masuk ruangan utama milik Kim Sajang."Ucap Chan.
"Aahhh, neee. Gamsahamnida."
"Kalau begitu aku tinggal ya, hari ini aku ada tugas luar. Semoga beruntung".
"Ne, gomawoyo Chan-ssi."
Tak lama kemudian suara langkah kaki yang semakin dekat dengan pintu ruangan.
Klik, suara singkat yang mampu mengalihkan pandanganku.
Akhirnya pintu itu terbuka, dan masuklah sesosok laki-laki jangkung dan tampan yang sudah aku tunggu dari tadi. Ya, dialah Kim Sajangmin- Kim Mingyu, satu-satunya pewaris perusahan K Grup.
Kini mataku tak bisa lepas darinya. Dialah pangeran yang selalu aku ceritakan pada Chae. "Akhirnya kita bisa bertemu", batinku.
Aku tersadar, lalu segera menyapanya dengan senyum terbaikku.
"Selamat pagi".
Namun respon yang diberikannya membuatku sedikit terkejut. Dia sama sekali tidak melirikku, berjalan begitu saja seperti tak mendengar ada orang menyapanya. Hal tersebut tentu membuatku sedikit kecewa. Karena pertemuanku dengannya tidak sesuai dengan yang kuharapkan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, artinya sudah waktunya untuk pulang. Seharian ini dia hanya berdiam diri diruangannya, sama sekali tak berbicara kepadaku. Akhirnya aku pulang dengan perasaan kecewa ini.
•••
"Aku pulang."
Chae langsung menghampiriku.
"Eotte, Tzuyu-ah ? Kau pasti sangat bahagia bisa bertemu dengan pangeranmu. Benarkan ?" Chae bertanya dengan suara menggoda.
Aku menundukan kepala sambil menghela napas berat.
"Wae ?", suaranya tiba-tiba berubah.
"Aniya."
"Apakah tak berjalan dengan baik ?"
"Mungkin. Sudahlah Chae aku lelah, aku tidur duluan yaa."Tzuyu meninggalkan Chae yang sepertinya masih dalam kebingungan. Tapi Chae juga tak berusaha memaksanya untuk bercerita, karena Chae tahu Tzuyu pasti akan menceritakan semuanya saat suasana hatinya lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceTerkadang untuk mencintai seseorang itu butuh pengorbanan yang besar. Dan terkadang pengobanan itu menyebabkan luka yang sama dalammya dengan cinta yang kita berikan. Namun, percayalah setiap usaha akan ada hasilnya. Dan jika dia memang ditakdirkan...