Bab 32

119 14 2
                                    

Malam ini Tzuyu dan Chaeyoung memiliki janji makan malam bersama di luar sebelum pulang. Untuk meminimalisir waktu, mereka berencana bertemu langsung di tempat makan yang telah mereka pilih sebelumnya. Tempat yang mereka pilih berada diantara tempat kerja keduanya.  Tempat itu dipilih karena mereka rasa jaraknya cukup adil. Bisa dikatakan berada di tengah-tengah. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.15 ketika Tzuyu melihat jam tangannya. Masih tersisa 15 menit sebelum waktu janjiannya bersama dengan Chae. Tzuyu memutuskan untuk berjalan saja menuju tempat itu sekalian melatih kakinya. Sambil berjalan, Tzuyu bersenandung untuk menghilangkan rasa bosan. Kebetulan sekali jalanan hari ini memang sedikit sepi. Tak terasa tempat yang ia tuju sudah terlihat. Tzuyu hanya tinggal menyebrang jalan untuk sampai di tujuannya. Ternyata Chaeyoung juga sudah tiba, bahkan sudah ada disebrang jalan itu. Keduanya yang sudah menyadari keberadaan masing-masing kemudian saling melambaikan tangan. Kini Tzuyu tinggal menunggu tanda penyebrangan berubah hijau untuk bertemu Chaeyoung. Terlambat. Sebelum sempat menyembrang seseorang yang entah datang darimana sedang mencoba membiusnya. Tzuyu berusaha untuk menghidar dan melawannya, tapi tak berhasil. Pandangannya mulai kabur dan tubuhnya mulai lemas hingga akhirnya Tzuyu tak sadarkan diri.
Chaeyoung yang sejak tadi berada disebrang jalan tak bisa melihat kejadian itu. Dia hanya sadar bahwa Tzuyu yang tadi ada di depan matanya tiba-tiba hilang. Chaeyoung sangat terkejut, lalu segera berlari menuju tempat Tzuyu berdiri. Rasa terkejutnya kini berubah menjadi kekhawatiran dan ketakutan. Ia hanya menemukan tas Tzuyu ditempat itu. Tzuyu hilang setelah mobil van hitam itu berhenti di depannya. Ya, mobil van itu, Tzuyu pasti telah dibawa oleh seseorang menggunakan mobil itu. Siapa orang itu. Chaeyoung mencoba untuk tetap tenang agar bisa berpikir jernih. Lee Chan, ya ia harus meminta bantuan Lee Chan untuk menemukan Tzuyu. Lantas Chaeyoung segera menghubungi namja chingunya itu.

"Yeoboseyo ?"
"Chan-ssi, Tzu-yu, Tzuyu ." Ucap Chaeyoung terbata-bata.
"Tzuyu-ssi ? Waeyo ?"
"Tzuyu.."
"Chaeyoung-ssi gwaenchanhayo ? Apa yang terjadi ? Kenapa suaramu terdengar sangat khawatir.
"Tzuyu, aku rasa dia diculik." Kini tangisnya pecah.
"Jinjeonghae. Jigeum eodiiss-eoyo ?"
"Aku ada di persimpangan jalan pertama sebelum kantor."
"Arrasoyo, gidaryeo."
Sekitar 20 menit kemudian Lee Chan datang. Dia langsung memeluk tubuh Chaeyoung yang hingga kini masih gemetar.
"Aku ada disana, tapi aku tidak bisa melakukan apapun. Bagaimana keadaannya sekarang ? Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya." Chaeyoung mengadu dipelukan Chan sambil menangis.
"Tenanglah. Sekarang kau ceritakan padaku bagaimana kejadian yang sebenarnya." Chan menepuk-nepuk pundak Chaeyoung untuk membuatnya lebih nyaman. Setelah agak tenang, Chaeyoung pun menceritakan setiap detail kejadian yang diingatnya.
"Apakah kau mencurigai seseorang ?"
"Aku tidak yakin. Aku rasa Tzuyu sama sekali tak punya musuh." Keduanya diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Apakah ancaman itu nyata ?" Gumam Chaeyoung.
"Ancaman ?"
"Benar ! Tzuyu bilang akhir-akhir ini ia mendapat pesan ancaman. Mungkinkah orang yang mengirim pesan itu adalah orang yang menculik Tzuyu ?"
"Kau tahu siapa pengirimnya ?"
"Aniyo. Tzuyu pun tak tahu siapa." Keduanya kembali terdiam.
"Sebaiknya kita lapor polisi saja."
"Tapi kita tak punya petunjuk apapun. Chan-ssi bagaimana ini ?"
Chaeyoung teringat sesuatu, Tzuyu bilang Mingyu sudah tahu tentang pesan ancaman ini. Apa sebaiknya ia memberitahu Mingyu masalah ini ? Siapa tahu Mingyu mau membantunya mencari Tzuyu.
"Chan-ssi bisakah kau menghubungi bos mu dan meminta bantuannya untuk menemukan Tzuyu. Aku ingat Tzuyu pernah bilang kalau bos mu itu tahu tentang pesan ancaman yang diterimanya. Mungkin dia bisa membantu kita."
"Kau benar, baiklah aku akan coba menghubunginya."
Chan mengeluarkan ponselnya lalu menempelkannya di daun telinga. Tak butuh waktu lama seseorang disebrang sana untuk menjawab panggilan Lee Chan.

"Annyeonghaseyo Sajangnim."

"Ada apa kau menghungiku ?

"Saya ingin memberitahukan, sepertinya seseorang telah menculik Chou Biseo."

Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang