Bab 22

167 16 2
                                    

"Apakah dia masih di kantor ? Hmmm... perlukah aku mengeceknya ?" Lantas Mingyu mengambil ponselnya.

"Apakah masih lembur ?"
Kirim

"Haruskah ku kirim ? Hhhmmm.... wajar sajakan ? Seorang atasan menanyakan hal semacam ini pada bawahannya. Lagi pula ini juga masih berhubungan dengan pekerjaan. Ya,, sebaiknya aku tanyakan saja." Mingyu meracau pada dirinya sendiri.

"Apakah masih lembur ?"
Kirim

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Mingyu mendapat pesan balasan dari Tzuyu.

Pesan masuk : Chou Biseo
"Ya, aku dan pegawai lainnya masih di kantor sekarang."

"Kapan kau akan selesai ?"
Kirim

Pesan masuk : Chou Biseo

"Sepertinya masih sedikit lebih lama, karena aku harus menyusun laporan akhirnya bersama Jung Bujangnim. Tapi untuk yang lain sepertinya sebentar lagi akan selesai."

"Lihatlah, benar bukan ? Aku kan sudah bilang jangan terlalu malam, dia benar-benar keras kepala." Omel Mingyu yang pada kenyataannya sama sekali tak mungkin didengar oleh Tzuyu.

"Lebih baik kau cepat pulang, sudah ku katakan jangan bekerja terlalu larut."
Kirim

Pesan masuk : Chou Biseo

"Ne. Setelah selesai aku pasti langsung pulang."

"Dan lagi hanya berdua ? Ckckck. Benar-benar membuatku sakit kepala. Huh...Sudahlah sebaiknya aku pulang saja dan tidur daripada terus memikirkan wanita ini." Ucap Mingyu sambil memijit-mijit pelipisnya. Lantas setelah itu Mingyu segera menancapkan gas mobilnya.
•••

Akhirnya mobil Mingyu telah sampai disuatu tempat. Namun bukan rumahnya. Ya tepat sekali, mobil Mingyu kini terparkir di seberang kantornya. Alasannya Mingyu tak ingin ada orang yang tau bahwa dirinya kembali ke kantor. Mingyu datang tepat saat pegawai yang lembur keluar dari kantor. Diamatinya satu persatu namun dia tak menemukan keberadaan Tzuyu . Mingyu lalu teringat pesan balasan dari Tzuyu yang mengatakan ia dan Soo Jung akan berada lebih lama di kantor. Mengingat hal itu membuat Mingyu kembali mengomel. Walaupun terus mengomel, namun Mingyu pada akhirya memutuskan untuk menunggu Tzuyu di dalam mobil.
Setengah jam telah berlalu, namun belum ada tanda-tanda ada orang yang keluar lagi. Meskipun telah menunggu selama itu, namun Mingyu tetap saja diam disana menantikan kehadiran Tzuyu.
Mingyu kembali melihat jam tangannya, hal yang telah ia lakukan berkali-kali. Kini sudah 10 menit lagi berlalu, tiba-tiba saja semua lampu di kantor padam. Seingat Mingyu tak ada seorang pun yang keluar lagi dari kantor sejak ia disana, berarti seharusnya Tzuyu dan Soo Jung masih ada di dalam, tapi kenapa lampu kantornya sudah dimatikan ? Terlebih lagi biasanya lampu di kantor Mingyu tak pernah dipadamkan semuanya seperti ini. Setelah sedikit menganalisa Mingyu langsung kembali teringat pada Tzuyu. Tak butuh waktu lama, mobil Mingyu sekarang telah terparkir tepat di depan pintu masuk kantor. Mingyu langsung turun dari mobil yang langsung disambut oleh salah satu penjaga yang ada disana.
" Annyeonghaseyo Sajangnim. Kenapa kembali ke kantor selarut ini ?"
"Kenapa lampunya padam ?" Mingyu malah balik bertanya dan mengacuhkan pertanyaan penjaga tadi.
"Ah, sepertinya ada yang rusak. Dua orang penjaga telah pergi untuk memeriksanya."
"Apakah kau melihat Chou Biseonim ?"
"Sepertinya dia sudah pulang."
"Tidak mungkin, jelas jelas dia sedang lembur."
"Oh.. pegawai yang lembur sudah pulang semua, terakhir yang saya liat turun adalah Jung Bujangnim."
"Apa ? Jung Bujangnim ? Sudah keluar ?" Jawab Mingyu kaget.
"Aku yakin tak ada keluar dari kantor." Batin Mingyu.
"Aku harus memeriksanya sendiri." Lantas Mingyu pergi ke dalam.
"Sajangnim Anda mau kemana ?"
"Aku akan mencari Chou Biseonim. Kau tidak perlu mengikutiku, sebaiknya kau berjaga saja disini." Walaupun dalam keadaan bingung harus berbuat apa, tapi penjaga itupun mengikuti instruksi Mingyu sebagai atasanya.
Dengan bantuan cahaya senter yang ia pinjam dari penjaga tadi, Mingyu mencari Tzuyu sambil mencoba terus menghubunginya. Tapi sampai saat ini Tzuyu tak mengangkat panggilan dari Mingyu. Hal ini membuat Mingyu semakin khawatir. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Tzuyu. Dalam proses pencarian samar-samar terdengar bunyi nada dering sebuah ponsel. Mingyu yakin ini adalah nada dering ponsel milik Tzuyu, ia sudah sering mendengarnya. Mingyu dengan cekatan mengikuti arah asal suara tersebut. Tibalah Mingyu didepan pintu sebuah lift, ia yakin suara itu bersumber dari sana. Mingyu segera mematikan panggilannya dan menggedor pintu lift itu.
"Chou Biseo apakah kau di dalam. Chou Biseo ? Chou Biseo ? Jawablah ! Chou Biseo ? Jika kau di dalam setidaknya berilah tanda, hmm ? Chou Biseo!"
Karena tak ada jawaban dari dalam Mingyu dengan paniknya terus menggedor pintu itu sambil berteriak memanggil Tzuyu. Setelah beberapa saat kemudian, telinga Mingyu dapat merasakan adanya ketukan lemah yang berasal dari dalam lift. Walaupun ketukan itu hanya beberapa kali saja, namun itu membuat Mingyu yakin bahwa Tzuyu memang ada di dalam sana dan pastinya berada dalam keadaan yang tidak baik.
"Kau dapat mendengarku ? Ketuk lagi jika kau dapat mendengarnya !"
Ketukan itu kembali di dengar oleh Mingyu.
"Baiklah kau tunggu sebentar, aku akan segera mengeluarkanmu dari sana. Kau harus bertahan, sekarang ini para penjaga sedang memeriksa kerusakannya. Kau harus bertahan Chou Biseo. Harus !"
Tak lama setelah Mingyu menghubungi penjaga, akhirnya listrik kembali menyala. Pintu lift pun segera terbuka. Betapa kagetnya Mingyu melihat keadaan seorang wanita yang kini terduduk lemah tak berdaya di depannya.
"Chou Biseo gwaencanhanayo ?" Mingyu segera menghampiri Tzuyu.
•••

DUK ! DUK ! DUK !
gedoran pintu yang keras membuat Tzuyu kembali tersadar. Tzuyu mendengar sayup-sayup suara seseorang memanggil namanya. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, Tzuyu mencoba untuk membuat suara dengan mengetuk pintu lift. Saat ini Tzuyu benar-benar merasa lemas, bahkan sangat sulit untuk bernapas. Tzuyu hanya bisa pasrah menunggu datangnya bantuan. Entah bagaimana keadaannya nanti ia sudah tak tahu lagi. Ditengah keadaan kritis itu akhirnya ia melihat seberkas cahaya datang yang membuatnya kini tenang untuk tertidur. BRUK ! Tzuyu pun akhirnya tak sadarkan diri dipelukan Mingyu.

Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang