Bab 8

235 22 1
                                    

"Chou Biseo maukah kau menjadi pacarku ?"
Pertanyaan itu seakan membuat pertahanan yang selama ini Tzuyu buat runtuh seketika. Rasanya kini ada ribuan kupu-kupu beterbangan di hatinya. Namun belum sempat Tzuyu merespon, Mingyu melanjutkan perkataannya.
"Jadilah pacar kontrakku. Ne ?"
Seketika itu juga Tzuyu merasa tubuhnya jatuh setelah terbang begitu tinggi. Tzuyu hanya bisa diam dan mencoba untuk mencerna perkataan Mingyu.
"Bagaimana ? Apakah kau bersedia ? Mengapa kau diam saja ?"
Setelah beberapa saat kemudian barulah Tzuyu bersuara.
"Pacar kontrak ? Apa maksud Anda ? Saya sama sekali tidak mengerti ucapan Anda."
"Begini, ibuku memintaku untuk segera menikah dan bertemu seorang gadis anak temannya. Tapi karna suatu alasan aku tak bisa melanjutkan perjodohan itu. Ibuku bilang aku boleh tak melanjutkan perjodohan jika aku punya pacar. Jadi aku mohon padamu jadilah pacarku untuk diperkenalkan pada ibuku." Jelas Mingyu panjang lebar.
"Lalu kenapa tak mencari pacar sebenarnya ? Mengapa harus pacar kontrak ?"
"Aku sudah bilang padamu, ada satu alasan yang membuatku tak bisa melanjutkan perjodohan, dan itu berlaku juga untuk tak memiliki pacar."
"Ah... apakah karena gadis itu?" Batin Tzuyu sedikit murung mengingat kejadian tadi pagi.
"Lalu mengapa harus aku ? Bukankah ada banyak gadis lain bahkan di kantor ini." Lanjut Tzuyu.
"Karena hanya kau yang bisa ku pikirkan. Selain itu, ide ini muncul setelah aku melihatmu. Puas ?"
Entah mengapa hanya mendengar itu saja mampu membuat hari Tzuyu berdebar. Namun, disisi lain ia tak tahu harus bagaimana. Ia benar-benar bingung.
"Kenapa kau diam ? Aku benar-benar memohon padamu. Kau hanya perlu berpura-pura di depan ibuku. Hm ?" Pinta Mingyu.
"Baiklah, aku akan menambah uang kompensasi sebagai balasannya. Eotte ?" Tawar Mingyu yang kelihatannya putus asa karena dari tadi Tzuyu hanya diam. Ia benar-benar tidak bisa memikirkan gadis lain untuk dijadikan pacar kontrak. Hanya satu gadis, dan itu adalah Tzuyu.
Setelah lama berpikir akhirnya Tzuyu menjawab.
"Baiklah. Aku mau."
"Bagus. Neomu gomawo Chou Biseo. Kau boleh kembali ke mejamu sekarang." Jawab Mingyu sambil tersenyum cerah, ia lega karena bisa mengatasi masalah terbesar dihidupnya saat ini.
Setelah percakapan selesai Tzuyu kembali ke mejanya.
"Bagus Tzuyu-ah. Kau melakukan hal yang benar. Bukankah ini bisa menjadi jalan bagimu untuk lebih dekat dengannya ? Geurae, itu pasti, lebih dekat dengannya. Itu adalah keinginanmu." Tzuyu berbicara kepada dirinya sendiri sambil mengepalkan tangan untuk meyakinkan hatinya bahwa ini pilihan terbaik yang bisa ia lakukan.
•••
"Apa ? Pacar kontrak ?" Chae berteriak saking kagetnya setelah mendengar cerita Tzuyu.
"Chae tenanglah."
"Dan kau menerima tawaran itu ?"
"Ya, aku pikir itu adalah jalanku agar bisa lebih dekat dengan Mingyu, dengan cinta sejatiku Chae. Tidakkah kau pikir begitu ?"
"Ya, mungkin. Tapi apakah kau bisa menahannya ? Perasaanmu akan lebih dalam jika kau lebih dekat dengannya dan bagaimana jika perasaan Mingyu tidak berubah. Bukankah akan lebih menyakitkan ? Aku tak ingin kau terluka."
"Kau tidak perlu khawatir Chae, aku pasti akan membuat hati Mingyu berubah." Jawab Tzuyu dengan senyumnya.
"Jika kau yakin akan keputusanmu baiklah, aku akan mendukungnya."
"Gomawo Chae-ah." Tzuyu memeluk sahabatnya itu.
•••
Suasana di kantor hari ini masih sama seperti biasa. Semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, begitupun Tzuyu. Saat Tzuyu sedang asik memaikan jemarinya diatas keyboard, tiba-tiba terdengar bunyi telepon. Tzuyu segera mengangkatnya. Tak lama setelah menerima telepon tersebut Tzuyu bangkit dari duduknya dan bergegas pergi ke ruang Mingyu. Ya, benar telepon tadi adalah panggilan dari Mingyu.
"Annyeonghaseyo. Mengapa Anda memanggil saya ?"
"Ah... duduklah Chou Biseo. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Jawab Mingyu sambil mencari-mencari sesuatu.
"Ne." Tzuyu pun akhirnya duduk di sebuah sofa.
"Ketemu !" Teriak Mingyu sambil menunjukan sebuah berkas. Setelah menemukan apa yang dicari Mingyu segera menghampiri Tzuyu.
"Cha, ini adalah surat perjanjian kita. Isinya tentang aturan yang harus kau penuhi sebagai pacar "kontrakku". Kau boleh membacanya dulu, setelah itu kalo kau setuju kau bisa langsung menandatanganinya. Kau juga boleh mengubah poin yang tidak dapat kau terima." Jelas Mingyu sambil menyerahkan berkas itu pada Tzuyu.

《Isi perjanjian :
1. Tidak boleh berpacaran selama perjanjian pacar "kontrak" berlangsung.
2. Tidak boleh mengakui hubungan kepada orang lain, kecuali orang-orang tertentu dan keadaan tertentu.
3. Harus menjaga rahasia ini dihadapan ibuku.
4. Batas waktu perjanjian disesuaikan.
5. etc 》

"Apakah harus sampai menggunakan surat perjanjian ?"
"Ya. Tentu saja. Kalau memang kau masih ingin memikirkan isi perjanjiannya silakan. Tapi aku harap kau segera membuat keputusan."
"Aniya, aku akan menandatanganinya sekarang." Jawab Tzuyu kemudian menandatangani perjanjian itu. "Jika pembicaraannya sudah selesai aku permisi." Lanjut Tzuyu.
"Hm. Silahkan."
Ah.. aku hampir lupa. Tugasmu dimulai akhir minggu ini. Kau harus menemaniku menemui gadis itu. Ibuku bilang pertemuannya diatur akhir minggu ini. Ingat. OK ?"
"Ne." Jawab Tzuyu singkat.
•••
Drrrttt Drrrttt Drrrttt Drrrttt

Hp Tzuyu bergetar, ternyata ada sms masuk. Tertera nama Kim Sajang, yang tak lain adalah Kim Mingyu.

-"Jangan lupa siang ini kau harus menemaniku. Aku akan menjemputmu. Kirimkan aja alamatmu."-
Isi sms yang baru saja masuk ke hp Tzuyu itu.

-"Aku tidak lupa."-
Balas Tzuyu. Lalu segera mengirimkan lokasi apartemennya.

"Wooaaahhh.. Tzuyu-ah eodigaaa ? Kenapa berpakain begitu rapih ? Tunggu, kau juga berdandan. Apakah kau akanpergi kencan ? Nugurang ? Hoksi, Mingyu ?"
"Chae-ah berhentilah bertanya. Hari ini tugas pertamaku sebagai pacar kontrak." Jawab Tzuyu.
"Tugas apa ?"
"Hari ini ada pertemuan dengan gadis yang dijodohkan dengannya, dan aku harus menemaninya agar perjodohannya batal. Jadi aku harus terlihat cantik bukan ?"
"Oohh.." hanya itu yang terdengar dari mulut Chae.

Drrrttt Drrrttt Drrrttt Drrrttt

Sms masuk dari Mingyu.
-"Aku sudah di depan apartemenmu."-

-"Saya akan segera turun."- Balas Tzuyu.

"Chae dia sudah di depan. Aku pergi."
"Oh.. hati-hati."

Tzuyu segera turun untuk menemui Mingyu. Benar mobil Mingyu sudah terparkir di depan apartemen Tzuyu. Mingyu menunggu Tzuyu di luar mobilnya. Tzuyu mulai menampakan dirinya di depan Mingyu.

Tzuyu tampak cantik dan anggun dengan rambut terurai yang dibuat sedikit bergelombang dan menggunakan midi dress berwarna putih dengan lengan tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu tampak cantik dan anggun dengan rambut terurai yang dibuat sedikit bergelombang dan menggunakan midi dress berwarna putih dengan lengan tertutup. Tanpa disadari Mingyu menatap Tzuyu begitu lama, terpesona akan kecantikan dan keanggunannya.
"Yeppuda". Bisik Mingyu dengan suara yang sangat pelan bahkan tak bisa di dengar oleh Tzuyu. Tatapan Mingyu benar-benar tak bisa lepas dari Tzuyu.

Love Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang