Tzuyu tiba di pintu masuk, namun seperti ada magnet kuat yang menahan langkah Tzuyu untuk memasuki kantor. Rasanya Tzuyu tak sanggup jika harus bertemu dengan Mingyu. Untuk beberapa detik Tzuyu hanya terpaku menatap pintu masuk itu. Tzuyu menghela napas dengan berat dan mengeluarkan dengan secara cepat. Baru saja Tzuyu akan melangkahkan kakinya, tiba terdengar suara yang tak di telinga Tzuyu, dan tentunya Tzuyu tahu siapa pemilik suara itu.
"Kenapa tidak masuk ?"
Pertanyaan itu seperti setrum yang dapat mengembalikan kesadaran Tzuyu.
Ia benar-benar terkejut, dan segera membalikan badan untuk memastikan bahwa pendengarannya tidak salah. Dan ternyata pendengarannya benar, ya suara itu adalah suara Mingyu.
"Aahh... animida." Jawab Tzuyu sambil memaksakan tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, bukankah ini sudah waktunya kerja. Cepat naik dan memulai pekerkaanmu." Ucap Mingyu sambil berlalu menuju ruangannya.
Lagi, ucapan Mingyu membuat sukses Tzuyu terkejut. Baru kemarin Mingyu marah besar padanya dan pagi ini Mingyu bersikap seolah-olah kejadian kemarin tidak pernah terjadi. Disisi lain Tzuyu juga kesal pada dirinya, karena dia benar-benar tak berdaya jika sudah bertemu dengan Mingyu, apalagi dengan sikap Mingyu pagi ini. Namun, Tzuyu tak mau banyak berpikir yang terpenting sekarang ia tahu bahwa Mingyu sepertinya sudah tidak marah lagi. Tak lama kemudian Tzuyu mengikuti Mingyu untuk segera naik ke ruangannya. Di sudut lain terlihat Jung Bujang yang melihat kejadian itu dengan tatapan kesal.
•••
Di dalam lift hanya ada Tzuyu dan Mingyu. Itu membuat Tzuyu grogi. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dan jawahnya mulai memanas. Tzuyu tak membayangkan sebelumnya, ia akan berada di satu ruangan sempit hanya berdua dengan Mingyu. Keduanya diam tak ada sepatah kata pun yang keluar. Membuat suasana diantara keduanya menjadi canggung hingga akhirnya ucapan Mingyu memecah keheningan.
"Mianhae."
Hanya satu kata yang terucap dari mulut Mingyu, namun berhasil membuat Tzuyu seperti terbang.
"Ne ?" Tzuyu ingin memastikan pendengarannya tidak salah.
"Aku benar-benar minta maaf, harusnya aku tidak berkata seperti itu padamu. Maafkan aku karena sudah keterlaluan. Dan kenyataannya memang bukan salah kau sepenuhnya." Mingyu memperjelas ucapannya.
"Apa maksudnya bukan salahku sepenuhnya ?" Tanya Tzuyu.
"File itu ternyata terbawa oleh Jung Bujang saat ia menabrakmu. Jadi itu bukan sepenuhnya salahmu." Jelas Mingyu.
"Oohh benar, kemarin aku dan Jung Bujang tak sengaja bertabrakan. Bagaimana Anda tahu file itu ada pada Jung Bujang ?" Tzuyu kembali bertanya.
"Sudahlah yang penting sekarang masalahnya sudah selesai. Tapi ingat kau harus lebih hati-hati lagi jangan sampai kejadian ini terulang."
"Ne Sajangmin"
Percakapan itu berakhir seraya pintu lift terbuka.
•••
Hari itu adalah hari yang sangat membahagiankan bagi Tzuyu. Tanpa disadari hari mulai gelap tanda jam kerjanya telah berakhir. Tzuyu pulang ke rumah dengan hati yang begitu berbunga-bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomantizmTerkadang untuk mencintai seseorang itu butuh pengorbanan yang besar. Dan terkadang pengobanan itu menyebabkan luka yang sama dalammya dengan cinta yang kita berikan. Namun, percayalah setiap usaha akan ada hasilnya. Dan jika dia memang ditakdirkan...