Hari sudah berganti. Tzuyu terkejut saat menyadari bahwa ia tertidur di lengan Mingyu. Wajahnya tiba-tiba saja memanas. Tzuyu melihat Mingyu sekilas sebelum akhirnya turun dari tempat tidur. Baru saja akan kembali ke kamarnya, sebelum sepucuk surat aneh di atas meja menghentikan langkahnya. Tzuyu mengambil kertas itu lalu membacanya.
"Datanglah sendiri ke atap ! Aku menunggumu disini."
Tzuyu menelan ludah setelah membaca surat itu. Bagaimana surat ini sampai ke kamar Mingyu. Orang itu pasti selalu mengawasinya selama ini. Ia harus datang. Ia ingin tahu siapa orang yang selama ini mengganggunya dan mengakhiri semua kekacauan ini. Mingyu masih tertidur dengan lelap. Ini adalah kesempatannya untuk pergi.
•••Setibanya di atap, Tzuyu melihat seorang wanita yang berdiri memunggunginya tak jauh dari ujung atap. Wanita berambut panjang dengan perawakan yang semampai. Tzuyu menyipitkan matanya lalu berjalan mendekat. Wanita disebrang sana membalikkan badan setelah mendengar suara langkah yang mendekatinya. Terkejut. Itulah perasaan Tzuyu saat ini. Ia membelalakan matanya seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Jung Bujangnim ? Kenapa kau ada disini ?"
"Bukankah kau ingin bertemu denganku ?"
"Maksudmu ? Kau .... ?" Tzuyu tak bisa melanjutkan kata-katanya.
"Benar. Aku adalah orang yang kau cari."
"Kenapa kau melakukan itu padaku ? Apa salahku padamu ?"
"Salahmu ?" Ucap Soo Jung sambil tersenyum mengejek.
"Kau tak tau apa salahmu ?" Lanjut Soo Jung.
"Kita baru saja bertemu, dan aku rasa aku tak pernah membuat masalah denganmu ?"
"Jaehyun ! Kau bersalah padanya !" Nada bicara Soo Jung meninggi."Jaehyun ?" Tzuyu bingung.
"Kau bahkan telah melupakannya. Karna kau, adikku Jaehyun mati."
Butuh waktu agar Tzuyu memahami maksud Soo Jung. Setelah berdiam, Tzuyu akhirnya mengingat siapa Jaehyun yang dimaksud Soo Jung.
"Jung Jaehyun ? Kau kakak Jaehyun ?"
"Benar. Akhirnya kau mengingatnya ?"
"Aku pernah mendengar berita bahwa Jaehyun mati. Tapi kenapa aku menjadi penyebab kematian Jaehyun ?"
"Karna kau menolaknya. Jaehyun memilih untuk mati daripada mengobati penyakitnya. Kau tahu setiap hari sebelum kematiannya yang dia pikirkan hanyalah kau. Tapi kau, apakah kau tahu bahwa dia sakit ? Aku rasa tidak. Kau bahkan menjauhinya setelah dia menyatakan perasaannya padamu." Jawab Soo Jung emosional sambil menitikan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceTerkadang untuk mencintai seseorang itu butuh pengorbanan yang besar. Dan terkadang pengobanan itu menyebabkan luka yang sama dalammya dengan cinta yang kita berikan. Namun, percayalah setiap usaha akan ada hasilnya. Dan jika dia memang ditakdirkan...