Tzuyu pulang dengan rasa sakit dikakinya. Tak sesuai janjinya pada Mingyu, ia tak benar-benar memeriksakan kakinya ke klinik. Tzuyu pikir yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan hatinya. Tiba-tiba terlintas dibenaknya pemikiran bahwa memakan makanan manis bisa membuat mood menjadi lebih baik. Tanpa berlama-lama, Tzuyu pun segera pergi ke suatu tempat yang kini ada dibenaknya.
"Annyeong."
"Wah.. sudah lama kau tidak datang kesini. Ayo duduk."
Tzuyu menuruti perkataan Jungkook lalu duduk disalah satu meja.
"Apa yang terjadi dengan kakimu ?" Jungkook sadar dengan cara jalan Tzuyu yang sedikit timpang.
"Ah ini, hanya terkilir, tapi sudah tidak apa-apa."
"Biar kulihat." Dengan sigap Jungkook segera memeriksa kaki Tzuyu.
"Kau bilang tidak apa-apa, kakimu ini bengkak. Apakah kau susah mengobatinya ?"
"Ajig. Gwaenchanha, aku akan mengobatinya setelah sampai di rumah."
"Sebaiknya kau tunggu dulu disini, aku akan mencari obatnya untukmu. Aku khawatir jika tidak segera diobati maka akan semakin parah."
"Tapi...". Tanpa mempedulikan apapun lagi Jungkook pergi untuk mencari obat keseleo. Tak lama, Jungkook pun datang dengan kotak P3K ditangannya. Dengan talaten Jungkook mengobati kaki Tzuyu hingga membalutnya dengan perban untuk menyangganya.
"Gomawoyo."
"Hm. Aku sudah mengobatimu, sekarang waktunya aku membuatkan pesananmu, kau kesini untuk makankan ?"
"Kau benar. Aku mau 1 buah tiramisu dan 1 cangkir coklat panas."
"Oke, segera kubuatkan." Jawab Jungkook dengan senyum cerah.
Tzuyu pun membalas senyum itu.
Butuh 10 menit bagi Jungkook untuk menyiapkan pesanan Tzuyu. Kini pesanan itu sudah tertata di meja Tzuyu.
"Jal meokgetseubnida. Hmmmm neomu masshiseoyo."
"Tentu saja aku membuatnya spesial untumu."
"Algyesoyo. Aku mengakui kehebatanmu membuat dessert ini."
Keduanya kembali tertawa bersama.
"Jungkook-ah apakah kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama ?"
"Hm tentu saja aku percaya karena akupun pernah mengalami itu."
"Benarkah ? Jika kau merasakan cinta pertamamu saat kau berusia 10 tahun ? Apa mungkin kau masih akan mencintainya sampai sekarang ?"
"Jika kita tumbuh bersama, aku rasa itu sangat mungkin terjadi."
Mendengar jawaban Jungkook Tzuyu tersenyum getir.
"Jika mereka hanya bertemu satu kali dan tak pernah bertemu lagi, bagaimana menurutmu ? Apakah mungkin mereka masih mengingat dan mengenali satu sama lain ?"
Jungkook berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan ini.
"Jika situasinya seperti itu, sulit rasanya untuk mempertahankannya, apalagi usianya masih sangat muda."
"Kau benar, pasti sangat sulit mengingatnya."
"Sebenarnya ada apa ? Kenapa kau menanyakan pertanyaan ini ?"
"Tidak ada apa-apa, aku hanya penasaran saja dengan drama yang sedang aku tonton."
"Kau ini benar-benar aneh, untuk apa kau memikirkan drama dengan begitu serius."
"Aku memang seharusnya tak memikirkan masalah ini lagi. Ngomong-ngomong aku sudah selesai makan, aku akan pulang sekarang."
Baru saja Tzuyu beranjak, tapi Jungkook segera menahan tangan Tzuyu.
"Tunggu, biar aku antar kau pulang. Bukankah kakimu sedang terluka ? Bagaimana mungkin aku tega membiarkanmu dalam keadaan seperti ini."
"Tapi kau masih harus mengurus cafemu ini."
"Tunggulah, sebentar lagi cafe ini akan tutup. Kau lebih baik duduk disini dan menungguku. Aku akan segera kembali dan mengantarmu pulang. Jika kau memaksa pulang duluan, aku tidak mau berteman denganmu lagi."
"Baiklah aku akan menunggumu."
Setelah mendengat jawaban Tzuyu, Jungkook pergi dengan senyuman meninggalkan Tzuyu yang kini sedang dudum santai menunggu Jungkook membereskan pekerjaannya di cafe.
"Kaja !" Setelah selesai, Jungkook mengajak Tzuyu pulang bersama.
•••"Tzuyu-ah !"
Setelah melihat Tzuyu, Chaeyoung segera memanggil dan menghampirinya.
"Kau juga baru sampai ?"
"Hm. Jungkook-ah annyeong."
"Annyeong. Kalau begitu aku permisi."
"Ah.. ne, gomawoyo."
"Wooo, sepertinya kau benar-benar sudah move on."
"Geumanhae. Sebaiknya kau bantu aku berjalan."
"Ada apa dengan kakimu ?"
"Nanti kuceritakan setelah kita sampai di dalam."
"Arraso."
Chaeyoung memapah Tzuyu hingga keduanya duduk di sofa.
"Cepat ceritakan padaku apa yang terjadi ? Kenapa kakimu bisa terluka ? Dan lagi bagaimana bisa kau pulang dengan Jungkook ? Apakah kau benar-benar akan melupakan Mingyu ?"
"Berhentilah membicarakannya."
"Baiklah. Sekarang ceritakan !"
Tzuyu pun menceritakan detail kejadiannya dari awal sampai akhirnya ia bisa pulang bersama dengan Jungkook.
"Aku rasa kau bicara dulu dengan Mingyu, daripada nanti kau menyesal. Mendengar ceritamu barusan sepertinya Mingyu memang menyukaimu. Mungkin saja kau hanya salah paham padanya."
"Sudahlah Chae, aku tidak ingin membicarakan ini lagi."
"Jadi kau akan mulai membuka hatimu untuk Jungkook ?"
Goda Chaeyoung.
"Entahlah, yang jelas saat ini aku tidak ingin memikirkan apapun tentang cinta. Aku hanya akan fokus menyelesaikan pekerjaanku."
"Terserah kau sajalah, yang penting kau bahagia. Sebaiknya kau segera tidur."
"Hm."
"Mau ku bantu ?"
"Aniya gwaenchanha."
"Josimhae."
"Hm."
Sesampainya di kamar Tzuyu kembali merenungkan ucapan Chae.
"Bagaimana bisa aku melupakannya jika dia terus bersikap seperti itu padaku. Bisakah aku benar-benar melepaskannya ? Chou Tzuyu, kau harus segera menyelesaikan semua masalahmu. Kau pasti bisa melewatinya."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceTerkadang untuk mencintai seseorang itu butuh pengorbanan yang besar. Dan terkadang pengobanan itu menyebabkan luka yang sama dalammya dengan cinta yang kita berikan. Namun, percayalah setiap usaha akan ada hasilnya. Dan jika dia memang ditakdirkan...