"Allah selalu tahu bagaimana caranya membuat hambanya bahagia."
Happy Reading ♥
Maaf kalau banyak typo ♥
🍁
Tanpa terasa Aleta sudah seminggu di rumah sakit, luka-lukanya belum sembuh total. Aleta ingin sekali ke makam Oma tapi Alvaro tidak mengijinkannya karena ia belum sembuh total.
Aleta mendengar kalau Reyhan sekarang tinggal di rumah Niki, ia senang karena masih ada orang baik yang mau menolong Reyhan.
Aleta melirik brankar di sampingnya yang terdapat wanita seumuran dengannya. Ada tiga brankar di sini dan tiga-tiganya sudah di tempati termasuk oleh dirinya.
"Mama aku bosen makan ayam terus, aku pengen makan spageti atau ramen gitu," ucap Anastasia seorang perempuan yang dirawat di sampingnya.
"Iya Sayang nanti ya kalau kamu udah sembuh," balas Mamanya.
Aleta mendengar kalau Anastasia sakit tipes dan perempuan yang dirawat di depan Anastasia memiliki penyakit maag kronis.
"Bu, aku pengen makan ayam! Pokonya aku mau makan ayam!" pinta Sasha perempuan yang memiliki penyakit maag kronis itu.
Pika yang merupakan Ibu Sasha hanya bisa menunduk. "Maaf Nak, Ibu belum punya uang buat belinya," ucap Pika merasa tidak enak pada anaknya sendiri.
"Ibu gak berguna banget sih! Aku lagi sakit Bu, aku pengen makan ayam goreng!" sentak Sasha.
Aleta melirik Pika kasian lalu ia menatap plastik hitam di atas laci rumah sakit yang ada di sampingnya, plastik itu berisi ayam goreng yang telah dibeli oleh Alvaro untuknya. Alvaro sedang berbicara dengan polisi yang sedang mencari keberadaan Mia di luar.
Aleta turun dengan perlahan dari brankar lalu ia duduk di kursi rodanya yang ada di sampingnya. Sebelum itu ia menaruh cairan infusnya di tiang infus yang sudah tersedia di kursi rodanya.
Aleta mengambil plastik yang berisi ayam goreng tadi lalu ia mendorong kursi rodanya sendiri mendekat ke brankar Sasha. "Sahsa," panggil Aleta ketika sudah di dekat brankar Sahsa.
Sahsa melirik Aleta. "Ada apa Aleta?" tanya Sahsa.
Aleta menyodorkan plastik hitam tadi ke arah Sahsa. "Ini buat kamu," ucap Aleta sambil tersenyum.
Sahsa mengerutkan keningnya bingung. "Apa itu Ta?" tanya Sahsa bingung.
"Di dalemnya ada sebungkus nasi terus lauknya ada ayam goreng, kamu mau ayam goreng kan? Udah ini buat kamu aja," jelas Aleta.
Sahsa tersenyum lebar lalu ia mengambil pelastik hitam itu dari tangan Aleta. "Serius kan buat aku? Kamunya gimana? Kamu udah makan?" tanya Sahsa.
"Akumah gampang, udah kamu makan aja," jawab Aleta masih sambil tersenyum lebar.
Pika memegang tangan Aleta. "Makasih Nak, makasih," ucap Pika tulus.
"Makasih ya Aleta, lo baik banget sama gue," ucap Sahsa.
Aleta merasa bahagia jika ia bisa memberi orang lain seperti ini. "Sama-sama. Sahsa aku boleh minta sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Girl
Teen FictionAleta merupakan seorang wanita kuat yang menghadapi kejamnya kehidupan. Dia sering dihina karena miskin, sering dibully karena miskin, dan dia tidak pernah mempunyai teman karena orang-orang jijik padanya. Aleta selalu dibully bahkan disiksa karena...