🍁{Chapter 47}🍁

17.8K 697 197
                                    

"Jaga diri baik-baik Sayang."

Happy Reading ❤

Maaf ya kalau banyak typo ❤

Ada yang kangen atau nunggu cerita ini? Coba komen dong 😄

🍁

Kyra mendekati Alvaro dengan senyaman lebarnya. "Kamu beneran mau relain nyawa kamu cuma buat dia Al?" tanya Kyra.

Tanpa berpikir panjang Alvaro langsung mengangguk. "Gue rela pertaruhin apapun yang gue punya termasuk nyawa gue buat Aleta. Gue gak mau dia terluka lagi, gue gak mau ngeliat dia kesakitan lagi," ucap Alvaro pelan sambil menatap wajah Aleta.

"Kalau kamu rela mati demi dia aku gak bakal lukain dia lagi kok," balas Kyra.

Tanpa ia lukai, setelah kehilangan Alvaro Aleta pasti akan menderita seumur hidupnya. Ia sangat senang kalau Aleta menderita seumur hidupnya.

"Oke, ada kata-kata terakhir sayang sebelum aku bunuh kamu?" tanya Kyra.

"Gue pengen di deket Aleta, gue pengen ngomong sama dia walaupun dia lagi pingsan," pinta Alvaro.

Kyra mengangguki permintaan Alvaro, toh Alvaro tidak akan bisa kabur darinya. Kyra menyuruh bawahannya untuk melepaskan ikatan yang ada di tangan dan kaki Alvaro.

Saat Alvaro akan berdiri justru ia terjatuh karena tidak kuat menahan rasa sakit di perutnya, Alvaro ngesot mendekati Aleta.

Alvaro mengulurkan tangannya merapihkan rambut Aleta yang tampak berantakan, Alvaro melirik luka di dahi Aleta terus mengeluarkan darah segar.

Alvaro mengambil plester yang kebetulan ia bawa di saku kemejanya. Alvaro memasangkan plester itu di dahi Aleta yang terluka. "Jangan terluka lagi Sayang," ucap Alvaro pelan.

"Lo bisa lepasin ikatan yang ada di tangan dan kaki Aleta? Dia pasti kesakitan, tolong lepasin ikatannya," pinta Alvaro pada Kyra.

Kyra menghembuskan napas kasar lalu ia menyuruh bawahannya untuk melepaskan ikatan yang ada di kaki dan juga tangan Aleta.

Alvaro menarik tangan Aleta ke arahnya lalu tubuh Aleta ambruk di pelukan Alvaro, Alvaro memeluk Aleta sangat erat. Ini terakhir kalinya ia akan memeluk Aleta. "Maafin aku Sayang, maafin aku karena gak bisa jagain kamu," ucap Alvaro sambil meneteskan air mata.

"Apa ini akhir kisah kita? Tapi aku iklas kok ngorbanin nyawa aku buat kamu Sayang, setelah aku pergi nanti kamu jangan terluka lagi ya, aku bakal selalu jagain kamu walaupun nanti kamu gak bisa liat aku. Aku mau kamu hidup bahagia Sayang, maafin aku karena lagi-lagi aku biarin kamu terluka kaya gini," oceh Alvaro.

"Maafin aku Sayang, maafin aku," ujar Alvaro sambil menangis, "Nanti kalau aku udah pergi jangan sedih lama-lama ya Sayang, aku pengen liat kamu selalu bahagia, kamu gak boleh sedih lagi apalagi sedihnya karena aku."

"Jangan telat makan, aku gak mau ya kalau nanti kamu sakit. Jangan suka begadang juga, itu gak baik buat kesehatan kamu. Kalau kamu cape istirahat, jangan suka maksain diri. Dan yang paling penting... Jangan lupain aku Ta," ucap Alvaro, ia semakin mengeratkan pelukannya pada Aleta.

"Aku sayang kamu, hari ini, esok, dan selamanya aku akan tetap sayang sama kamu Ta walaupun nanti kita akan berbeda dunia. Makasih, karena kamu mau menjadi duniaku," lanjut Alvaro.

Alvaro melepaskan pelukannya lalu ia menangkup pipi Aleta, ia mengelusnya dengan lembut. "Aku sedih, karena ini terakhir kalinya aku ngelus pipi kamu, meluk kamu, genggam tangan kamu, maafin aku karena belum bisa menjadi pacar yang baik buat kamu, maafin aku karena aku udah gagal ngelindungin kamu Ta," ujar Alvaro.

Alvaro mengambil sesuatu di saku kemejanya, ia berniat memberikan ini pada Aleta malam ini. Alvaro membuka kotak cincin yang di dalamnya ada cincin yang ia siapkan untuk Aleta.

Cincin itu berwarna putih berkilauan dan juga ada bentuk love kecil di tengahnya, dan di belakang cincin itu terukir namanya dengan nama Aleta.

Alvaro memakaikan cincin itu di jari manis Aleta. "Ini bukti kalau aku bener-bener sayang sama kamu Ta, aku harap kamu selalu pake ya cincinnya," ucap Alvaro pelan.

Alvaro mengecup maning Aleta lama. "Jaga diri baik-baik ya Sayang, inget pesan aku tadi kalau kamu gak boleh telat makan, gak boleh sering begadang, gak boleh memaksakan diri ketika kamu lelah, dan yang paling penting kamu harus selalu bahagia, aku akan mengawasi kamu dari jauh Ta," lanjut Alvaro.

Alvaro mengecup singkat bibir Aleta. "Aku sayang kamu my Princess."

Kyra sudah muak mendengar kata-kata yang Alvaro berikan untuk Aleta, sudah cukup, waktunya Alvaro untuk pergi untuk selama-lamanya.

Tanpa rasa takut sedikitpun Kyra segera menusuk jantung Alvaro, Alvaro terbatuk-batuk mengeluarkan darah, setelah itu kesadarannya menghilang. Tidak berhenti sampai situ Kyra membentur-benturkan kepala Alvaro ke dinding dengan sangat keras. "Kamu harus mati Sayang, kamu harus mati," ucap Kyra pelan.

"ANGKAT TANGAN!" teriak polisi yang baru saja tiba di rumah kosong itu. Kyra tidak memperdulikan lagi jika dirinya di penjara, ia sudah sangat senang karena membayangkan Aleta akan menderita seumur hidupnya karena tidak ada lagi Alvaro di sampingnya.

Maria masuk ke dalam rumah kosong itu, ia tersentak ketika melihat keadaan Alvaro, Maria langsung berlari mendekati Alvaro.

Maria memeluk tubuh Alvaro yang terasa dingin. "ALVARO, BANGUN SAYANG! BANGUN, JANGAN TINGGALIN MAMA! MAMA MOHON JANGAN TINGGALIN MAMA SAYANG! KAMU HARUS TETAP HIDUP! MAMA GAK MAU KEHILANGAN KAMU SAYANG!" teriak Maria histeris. Ia tidak dapat menahan air matanya yang terus ingin keluar.

🍁

Gimana part ini menurut kalian? Coba dong komen aku pengen tau nih gimana perasaan kalian setelah baca part ini 😄

Sad ending apa Happy ending?

Next gak nih? Kalau kalian spam komen aku bakal up cepet lagi, makanya spam komen ya😄

Apa yang mau kalian katakan pada Alvaro?

Apa kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya. Jaga kesehatannya ❤

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang