🍁{Chapter 50}🍁

17.2K 679 99
                                    

"Aku tidak akan membiarkanmu merebutnya dariku, karena dia hanya milikku."

Happy Reading ❤

Maaf kalau banyak typo ❤

🍁

FLASHBACK ON

Saat Alvaro baru sadar dari komanya ia langsung menyebut nama Aleta. "Aleta," gumam Alvaro.

Maria mengepalkan kedua tangannya kesal, kenapa Alvaro selalu saja memikirkan Aleta bahkan saat baru sadar dari komanya.

"Ma, dimana Aleta?" tanya Alvaro.

Maria molongos malas, ia menyilangkan tangannya di depan dada. "Bisa gak sih kamu gak usah sebut nama wanita itu! Mama muak dengernya! Gara-gara dia kamu jadi kaya gini, gara-gara dia Mama hampir kehilangan kamu!" omel Maria.

Alvaro tersentak mendengar ucapan Maria, yang ia tahu Maria sangat menyukai Aleta dan menyayangi Aleta tapi kenapa tiba-tiba Maria seperti ini?

"Apa maksud Mama? Aleta gak salah apa-apa Ma, dia juga korban," bela Alvaro.

"Kamu selalu saja bela wanita itu walaupun kamu udah celaka gara-gara dia! Cukup Alvaro! Mama gak mau kamu inget-inget dia lagi, kamu harus lupain Aleta dan mulai mencintai Rin," ucap Maria.

"Apa maksud Mama aku harus mecintai Rin? Bukannya Mama pernah bilang kalau Rin itu sepupu jauh aku?" tanya Alvaro yang tidak mengerti dengan ucapan Maria.

"Rin bukan sepupu kamu tapi dia calon istri kamu. Mama mau kamu nanti nikah sama Rin, mulai sekarang kamu harus jauhin Aleta, dan mulai mencintai Rin," perintah Maria.

"Gak Ma! Gimana bisa aku jauhin orang yang aku sayang dan orang yang paling pengen aku lindungin di dunia ini!" tolak Alvaro cepat.

Maria menghembuskan napas kasar, ia sudah menduga Alvaro akan seperti ini. Maria mengambil pisau yang tergeletak di atas nakas di samping brankar Alvaro.

Maria mendekatkan pisau itu ke arah lehernya. "Kalau kamu gak mau jauhin Aleta lebih baik Mama mati aja."

Alvaro tersentak ketika melihat Maria melukai lehernya sendiri. "Stop Ma! Oke, aku bakal jauhin Aleta!" ucap Alvaro cepat.

Maria tersenyum senang mendengarnya, ia segera menjauhkan pisau tadi dari lehernya. "Gitu dong, kalau kamu deketin Aleta Mama gak akan segan-segan melukai Aleta dan membunuh diri Mama sendiri," ancam Maria.

Alvaro tidak menyangka Mamanya akan seperti ini, bagaimana bisa ia menjauhi Aleta? Itu seperti siksaan baginya.

"Aku bakal pura-pura amesia di depan Aleta. Aku bakal jauhin Aleta tapi Mama gak berhak nyuruh aku buat berhenti mencintai Aleta," ucap Alvaro dengan nada dingin.

FLASHBACK OF

Alvaro merasa tersiksa saat melihat Aleta menangis karenanya. Ia ingin sekali memeluk wanitanya itu.

Aleta berdiri di samping Alvaro sambil menggoyang-goyangkan lengan Alvaro pelan. "Al, aku mohon jangan becanda. Becanda kamu gak lucu Al," ucap Aleta.

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang