Merajut Senja

128 11 0
                                    

Matahari mulai terlelap
Wajah langit menampakkan keraguan
Warna jingga terlihat mempesona
Mengisyaratkan kepada makhluk agar pulang ke rumah mereka

Malam menjadi jahat
Cahaya bulan kusut tak terurai
Para serigala melolong ke sana ke mari mencari sang purnama

Di iringi alunan angin yang menderu
Khayal menghantarku pada sebuah pertanyaan
Masihkah ada senja di tanah ini?

Ingin rasanya kurajut kembali senja yang kian tak berupa
Senja yang mulai enggan bercengkrama pada kota
Aroma kebencian telah mengasak di udara
Semakin lama, semakin pekat dihembus angin fitnah
Awan-awan yang lalu kemudian menjadi sendu

Di penjuru kota, terdengar sayup pekikan manusia kumuh
Meminta agar senja tinggal bersama mereka
Namun sekumpulan manusia bengis telah merusaknya

Tersebab berbeda suara, bulan pecah di kepala mereka.
Masihkah ada Senja di tanah ini?

(Pekanbaru, 8 Maret 2019)

Bersemayam di Kaki BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang