Matahari mulai terlelap
Wajah langit menampakkan keraguan
Warna jingga terlihat mempesona
Mengisyaratkan kepada makhluk agar pulang ke rumah merekaMalam menjadi jahat
Cahaya bulan kusut tak terurai
Para serigala melolong ke sana ke mari mencari sang purnamaDi iringi alunan angin yang menderu
Khayal menghantarku pada sebuah pertanyaan
Masihkah ada senja di tanah ini?Ingin rasanya kurajut kembali senja yang kian tak berupa
Senja yang mulai enggan bercengkrama pada kota
Aroma kebencian telah mengasak di udara
Semakin lama, semakin pekat dihembus angin fitnah
Awan-awan yang lalu kemudian menjadi senduDi penjuru kota, terdengar sayup pekikan manusia kumuh
Meminta agar senja tinggal bersama mereka
Namun sekumpulan manusia bengis telah merusaknyaTersebab berbeda suara, bulan pecah di kepala mereka.
Masihkah ada Senja di tanah ini?(Pekanbaru, 8 Maret 2019)
![](https://img.wattpad.com/cover/200865136-288-k670444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...