Lelaki tua itu dengan gagah perkasa membawa gerobak usangnya
Menapaki jalanan raya hingga ke lorong-lorong
tumpukan sampah ia sembangi
Hingga gerobak usang dipenuhi oleh sisa perbuatan manusia yang tiada kenal berterimakasihMengarungi siang, menjelajahi malam demi sebongkah misteri Illahi
Dengan keluarga kecil yang senantiasa menanti di titian hariMimpi anak-anaknya terhempas pada tikar pandan penuh lubang
Di dapur hanya ada bumbu kasih sayang dari Sang Istri
Namun tawa selalu terdengar di sela-sela dinding kardus(Pekanbaru, 3 Januari 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PuisiSebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...