Sepekan di Banda Atjeh
Telah menggoreskan warna warni di langit kota
Merah jingga membalut di setiap kata
Biru telah menjelma menjadi haru
Hitam yang gelap lebih ceria dari pada kisah pujangga
Hijau telah membentang sebagai sang penenangSepekan di Banda Atjeh
Telah mempertemukan
Sekumpulan burung kutilang
yang disambut lembutnya sayap sang kupu-kupu
Kupu-kupu bersayap lebar telah membawanya
untuk hinggap ke berbagai surga di ujung nusantaraSepekan di Banda Atjeh
Membuatku semakin takjub pada-Nya
Ribuan layang-layang puji syukur kuterbangkan
Berbenangkan dzikir atas namanya yang agungSepekan di Banda Atjeh
Layaknya kupi
Manis dan pahit tercipta di setiap tegukan
Aroma manisnya kebersamaan selalu hadir
Menyisakan ampas kenangan yang tak ingin terbuang
Ada pula bayang-bayang lara
Dermaga nestapa telah menganga di hadapan mataPertemuan yang singkat telah memberi
berjuta makna yang tersirat
Namun akhir cerita telah menyapa
Waktu yang jahat menyeret kita
pada perpisahan yang memilukanTangis haru kugubah
menjadi sebait doa
Semoga kita dapat kembali bersua(Sabang, 2 Agustus 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...