Dialog Persinggahan

40 3 0
                                    

Hari ini aku melanjutkan perjalanan
Melangkah bersama sepeda kumbang di titian waktu
Belum jauh berjalan, pekatnya mendung telah menghadang di hati
Tak ada pilihan selain berteduh daripada terus berjalan dengan air hujan yang mengayun di pipi

Tempat persinggahan ini cukup bising
karena orang-orang pada sibuk dengan dialog masing-masing

Silih berganti orang menawariku kopi tapi tak satu orang pun puan yang mampu menyuguhkan sesuai harapan di secawan rasa

Di seberang jalan sejoli muda-mudi tampak sedang memangkas gunung untuk mencari benih cinta yang tersisa, apakah mereka dapat kembali mekar bersama atau tumbuh sebagai ilalang sahaja

Sungguh pelik tempat persinggahan ini
Semoga saja hujan ini cepat usai
Sebab jikalau pagi datang lebih awal apa lagi bisa dikata
Aku tak mampu bergeming tatkala air hujan sebak di dada

(Pekanbaru, 16 Januari 2020)

Bersemayam di Kaki BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang