Sang Penantang Takdir

44 3 0
                                    

1/
Tanpa jenuh, ayah senantiasa mengawasi ke mana aku pergi.
Bukan apa-apa, karena di pundakku ada harapan yang telah lama ia tanam

2/
Selalu saja, ayah menggalah berani di jiwaku
Menantang cemas di setiap langkahku

3/
Aku sematkan ia gelar Penantang Takdir. Karena bagi ayah, menghadapi takdir adalah bagian perjuangan hidup. Di mana lagi dapat kau temui manusia sebegitu berani?

4/
Dan aku jua selalu percaya, mata ayah selalu menyala di tubuhku

(Tembilahan, 23 Februari 2020)

Bersemayam di Kaki BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang