Sepertinya kita mesti rehat sejenak, sudah terlampau letih kita memopong cinta pada jalanan setapak waktu.
Sudah kita langkah jejak-jejak nestapa, tertusuk duri lara, hingga senja enggan hinggal di atas kepala kita.
Memancang sepatok doa pada batu, menghamparkan surat terkasih pada lumpur yang dangkal, hanya lelah yang kembali kita tuai(Pekanbaru, 12 Januari 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...