Di mana hujan bersembunyi?
Kala bumi merindukan tangis sang langitSekawan katak tetap ceria mendendangkan lagu
untuk memikat hujan, hingga suara mereka menyisakan serak
hujan tak kunjung menghampiriDi mana hujan bersembunyi?
Kala awan bergelut hebat dengan asap
Bukankah awan dan hujan saudara kandung?
Di mana kini hujan?Di mana hujan bersembunyi?
Kala anak-anak murung di asuh sesak
Bukankah mereka bersahabat?
Yang senang bermain bersama di tanah lapangDi balik jendela
Berdesir halus nafas seorang anak
Melemparkan pandangan pada ufuk harapan
Namun kabut asap terus membayang di balik kaca
Matanya bergerak liar
melihat mimpi-mimpi yang kian tandus
Jikalau hujan terlambat untuk tiba
Bisa saja, paru-paru anak itu kalah
Dan terkubur pada gelimang asaDi mana hujan bersembunyi?
Kala pujangga menginginkan temu
Bukankah mereka sepasang kekasih?
Yang kemesraannya melahirkan puisi, sajak dan senandung doaDi mana hujan bersembunyi?
Kami merindukan mu
Merindukan Kasih-Nya yang tak pernah luput.(Negeri di Atas Awan, 19 September 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...