Sejak ruh telah menempel pada jasad
Sejak pertama kali mulut membuka dunia
Sejak telinga mulai mendengar desiran waktu
Sejak mata dapat melihat lukisan kumandang adzan
Hingga takdir berserah diri pada usia
Iblis selalu saja menggoda untuk bersebahat dengan kenikmatan dunia yang fanaHidup selalu saja berakhir dengan tanda tanya
Mencoba mengukur bayang setumbang badan
Namun nasib tak juga bergemingPastinya Tuhanku sedang mengintip dan memperhatikanku baik-baik, dengan senyum manis sambil memegang buku yang isinya janjiNya padaku, sekaligus daftar hutangku padaNya
Tuhan, mohon jangan robek buku itu sampai aku dapat membayar segala bentuk hutangku padaMu, dan maafkan aku apabila banyak kesalahan dalam upaya membayar hutang-piutang itu
(Pekanbaru, 15 Januari 2020)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...