Cahaya lampu tumpah di atas meja
membasahi kertas yang teronggok basi
Apakah kau masih ingat dengan kertas itu? Kertas yang kau tulis dengan meminta tinta dari air mataku
kertas itu yang kita rencanakan untuk rembulan, masih ingatkah kau? Namun kau lebih dulu pergi
Kenangan hanya terseok-seok disayat waktuDi kertas itu jari-jari kita menari bersama untuk menuliskan puisi
Kita adalah puisi yang indah
Kita adalah puisi yang bahagia
Kita adalah puisi yang penuh makna
Namun belum selesai dituliskan dan kau lebih dulu pergi(Tembilahan, 6 Februari 2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemayam di Kaki Bulan
PoetrySebelum malam menetak hari Senja perlahan menyeka cahaya jingga Menyediakan waktu untukku mengarak langkah menuju timur Walau barat lebih tampak menyilaukan Aku berupaya berdamai dengan dunia dan seisinya Lantas aku bersemayam di kaki bulan bersama...