-oOo-
Laki-laki dengan wajah tampan berjalan memasuki ruangan yang sudah menjadi tempatnya berkumpul jika sedang ada masalah, entah itu masalah disekolah atau masalah lainnya. Delon memasuki gudang yang sangat gelap, bahkan cahaya yang masuk sangat sedikit melalui fentilasi. Meja yang bertumpuk dan berjejer rapih kini sudah menjadi berantakan akibat manusia didalam sana. Delon menyerngit kala teman-teman melihat dirinya dengan pandangan yang melihat dari atas sampai bawah. Delon yang merasa aneh, juga melihat dirinya dari atas sampai bawah, tidak ada yang aneh. Teman-temannya saling pandang kemudian menatap Delon lagi.
Delon duduk diatas meja dan meminum soda milik Damian, sedangkan Damian hanya menggerutu menatap minuman sodanya yang tinggal setengah lagi. "ngapai liatin gue kaya gitu?"
"dari mana Lo? Ditungguin sampek ijo lumut disini juga." ucap Emon dengan wajah cemberut yang dibuat imut. Namun, temannya memandang dengan jijik, bahkan Delon berlaga Solah memuntahkan sesuatu.
Kara yang duduknya lebih dekat dengan kara langsung menempeleng kepalanya. "ijo lumut, ijo lumut. Lumutan kali ah."
Emon memegang kepalanya kerena kelakuan temannya itu dan mendelik tak suka. "ini nih, salah satu teman yang kudet. Gue kasih tau ya, ijo lumut tuh artinya jomblo dan imut."
Damian berjalan dan tak lama sebuah pukulan mendarat di kening Emon kemudian kembali lagi duduk dikursi. "gak nyambung anjir. Huruf i nya Lo kemanain?"
"huruf i nya gelinding."
Demon berdecak, menurutnya pembahasan kali ini tak bermanfaat. Dia menyesal datang kesini hanya untuk melihat kekonyolan temannya. Delon sudah terburu-buru agar dengan cepat menemui temannya. "ck, kalo kalian cuman mau main-main gue pergi." ancam Delon dan beranjak dari duduknya namun ditahan oleh Damian.
"gitu aja marah, gak asik lo."
Delon kembali berdecak dan duduk lagi ditempat semula. "mau bahas apa?"
Saat Emon akan menjawab, tapi didahului Damian. "mereka menganggap siswa SMA Pendobrak lemah. Kalo kita gak mau diejek, kita datang ketempat biasa dua hari lagi, kata ketuanya."
Delon terkekeh dan kemudian tertawa. Bahkan Kara, Damian dan Emon memandang dengan kernyitan di dahinya. "dari sini kita tau siapa yang lemah. Kalo mereka merasa hebat, mereka bakal lawan kita hari ini juga." Kara, Emon dan juga Damian langsung terkekeh mendengar ucapan Delon.
Tak lama Kara menepuk jidatnya sendiri ketika baru mengingat sesuatu, tak lama ia mengambil tas yang tergeletak dilantai yang sedikit kotor, kemudian mengambil benda yang diwadahi plastik warna hitam. "nih dari pacar lo."
Delon menyerngit kala melihat Kara menyodorkan kresek yang didalamnya terdapat cemilan. "pacar? Siapa juga yang punya pacar."
Delon mendorong plastik itu kearah teman-temannya. "buat kalian aja."
"ck, dari pacar sendiri."
"sorry ya, walaupun gue terkenal cowok berandalan tapi Lo harus tau, gue gak bakal pernah main-main soal perasaan." ucapan Delon membuat Damian terbatuk-batuk ria, Emon yang bertepuk tangan, dan kara yang membuka mulutnya lebar-lebar, Delon hanya berharap agar mulut Kara tak kemasukan oleh lalat hijau.
"lah terus si Sindy?"
"dia aja yang terlalu fans. Terlalu ngarep jadi pacar gue. Emang ya perempuan, gak pernah sadar akan kenyataan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delon The Bad Boy (PROSES TERBIT)
Ficção Adolescente(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) [ BELUM REVISI ] Epilog sudah di unpublis Gadis cantik dan baik namun berpakaian cupu seringkali menjadi bahan lelucon atau bully. Bukan hanya di sekolah namun dirumah dirinya selalu disiksa oleh Tante beserta sepupunya. ...