-oOo-
Banyak orang sangat tidak suka dengan bau obat-obatan, sama halnya dengan Delon. Ia terpaksa harus menahan hasratnya agar segera keluar dari UKS karena harus menunggu gadis cupu yang pingsan tadi sedang diperiksa.
Memang dapat ia rasakan kala mengendong Pingki, suhu badan gadis itu sangat panas. Wajahnya pun sudah pucat. Tak itu juga ada luka di bagian dahi dan bagian tangan. Ada apa?
Jika masalah dahi mungkin karena terkena tumbukan batu beberapa hari yang lalu, jika masalah luka di bagian tangan itu penyebabnya apa?
Delon menggeleng, ngapain juga dia mikirin gadis itu. Lagian kurang kerjaan banget kan seorang Delon Attala memikirkan keadaan perempuan. No.
"kayaknya tadi pagi dia gak makan. Jadi maag nya kambuh." ucap salah satu petugas PMR yang sedang menangani Pingki.
Petugas PMR itu mengeluarkan beberapa obat-obatan dari dalam kotak persegi yang disimpan didalam lemari, kemudian memberikannya pada Delon. "nanti kalo udah bangun, suruh minum obat ini."
Delon hanya menganggukkan kepalanya saja. Petugas PMR langsung pergi begitu saja, sebelum mencapai pintu ia sempatkan menengok terlebih dahulu kearah Delon yang sudah duduk di samping banker yang Pingki tiduri. "lo mulai suka sama Pingki ya?"
Delon menengok dan menatap tajam gadis itu. Tapi yang ditatap tidak merasa takut akan Delon. "gak." jawab Delon singkat, padat dan jelas.
"tapi gue lihat dari mata, kalo Lo khawatir banget kayak nya." pernyataan gadis itu terlontar begitu saja. Menghiraukan siapa itu Delon Attala, ia hanya menyampaikan apa yang ia lihat saja.
"gue bukan khawatir tapi kasihan. Inget ka.si.han." delon menekan kata diujung kalimatnya.
Gadis yang masih berdiri diambang pintu hanya dapat menghela napas jengah. Ia tidak merasa takut sama sekali dengan laki-laki dihadapannya ini karena memang dia masih sepupu Delon.
Gadis itu bernama Vio, jurusan IPA yang bercita-cita untuk menjadi dokter dan akan kuliah jurusan kedokteran selepas lulus SMA. Jadi tidak salah lagi dalam menangani masalah seperti yang Pingki alami.
Ia sudah diajari oleh ibunya yang juga berprofesi sebagai dokter umum di Jakarta. Jangan salah lagi dengan prestasinya, mendapat juara umum terus-menerus walaupun kadang selalu ada permasalahan dalam nilai yang naik turun.
"ck, gue doain Lo suka beneran sama dia." ucap Vio.
Vio sangat tahu akan watak Delon. Sudah sejak kecil mereka bermain bersama dan sifat yang Delon berikan kepada teman atau keluarga dekatnya pasti sangat hangat. Tapi kalau diluar sifatnya akan berubah menjadi galak. Itu memang dari dulu.
Entah kapan wataknya akan segera hilang dari Delon. Sudah beberapa kali Vio menyuruh Delon berhenti membuat ulah apalagi sampai mem bully orang-orang tak bersalah. Terlebih sekarang yang diincar adik kelas, perempuan lagi.
"gak akan." ucap Delon lagi.
"benci sama cinta itu beda tipis loh Delon. Banyak kasus orang yang benci jadi cinta."
"gak usah kebanyakan nonton Drakor sama baca novel. Itu semua cuma fiksi dan gak usah dipercaya. Pantes aja perempuan sering tersakiti. Bahkan cerita fiksi aja masih bawa-bawa perasaan, apalagi kalo pacaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delon The Bad Boy (PROSES TERBIT)
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) [ BELUM REVISI ] Epilog sudah di unpublis Gadis cantik dan baik namun berpakaian cupu seringkali menjadi bahan lelucon atau bully. Bukan hanya di sekolah namun dirumah dirinya selalu disiksa oleh Tante beserta sepupunya. ...