-oOo-
Kata orang selalu ada pelangi setelah hujan. Mungkin kata-kata itu terdengar familiar dan sedikit bosan untuk dengar. Namun nyatanya ini yang sekarang Pingki rasakan.
Kalau boleh Pingki jujur, memiliki hubungan dengan Delon Atala itu ada senang dan ada sedih. Senang karena cintanya mungkin sudah terbalas dan laki-laki itu tidak bermain kasar. Sedih karena sifat cowok itu yang cenderung posesif, itu adalah sifat yang baru Pingki sadari.
"Lo jadi ke perpus?" Pingki mengangguk menjawab pertanyaan Bianca, dengan tangan yang sibuk mengemasi beberapa buku yang berceceran diatas meja.
"Kamu mau ikut?"
Bianca menggeleng, membayangkan banyak buku membuatnya begidik ngeri. Lagi pula, ini jam istirahat yang seharusnya diisi dengan bersantai ria sembari bergosip.
Tapi berbeda dengan Pingki, si cewek yang terkenal cupu dan mendadak terkenal karena bully an Delon Atala dkk, yang kini menjadi pacar sang preman sekolah. Hari ini, gadis dengan rambut dikepang dua sebagi ciri khas, tidak lupa kaca mata bulat besar yang bertengger di hidung mungilnya, sudah berniat ke perpus sedari awal, katanya sih persiapan untuk kenaikan kelas yang akan diselenggarakan seminggu lagi.
"Aku duluan ya." Bianca membalas lambaian tangan Pingki, walaupun matanya sibuk memperhatikan boyband Korea dengan perut sixpack tengah bernyanyi dengan dance lincah.
Bianca memang bukan anak kpopers, hanya gadis pecinta cogan seluruh dunia. Katanya sih asupan setiap hari ya seperti itu.
Kembali ke Pingki yang saat ini sedang berjalan dengan wajah menunduk, walaupun ia tahu bully tidak akan diterima lagi. Setelah berpacaran dengan Pingki, dia merasa hidupnya lebih tenang berada disekolah, tidak seperti dulu yang ia anggap sekolah horor dengan penghuni setan.
Bahkan beberapa orang menyapanya dengan senyum ramah dan dibalas senyum juga oleh Pingki.
Pingki sempat berdecak saat menatap koridor menuju perpustakaan yang menurutnya sangat jauh dari kelasnya.
Saat melewati taman, mata bulat dengan bola mata hitam khas Pingki Atalia, tidak sengaja menatap punggung cowok yang sedang duduk dikursi taman. Dia kenal betul siapa cowok itu... Delon Atala, yang tak lain pacarnya sendiri.
Tapi yang membuatnya heran adalah cowok yang terkenal sering membully itu tidak sendirian melainkan bersama gadis yang duduk persis disamping Delon.
Langkah Pingki terhenti, ia memilih bersembunyi dibalik pohon besar yang dapat menutupi tubuhnya yang mungil.
Pasang telinga Pingki. Batinnya
Pingki menatap tajam gadis yang duduk bersama Delon yang kini memiringkan badannya menghadap kerah Delon. Terkejut, tentu saja, saat ia tahu siapa perempuan dengan rambut panjang bergelombang itu adalah..... Sindy.
"Delon, apa gue salah kalo sampe saat ini masih nyimpen perasaan buat Lo?" Kata Sindy.
Rasanya Pingki ingin keluar dari persembunyiannya saat ini juga, tapi ia harus mengurungkan niatnya, hanya ingin tahu apa reaksi Delon.
Delon menoleh menatap manik hitam Sindy. "Lo gak salah."
Sindy tersenyum kecut. "Apa gue gak ada harapan lagi buat dapatin cinta Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Delon The Bad Boy (PROSES TERBIT)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) [ BELUM REVISI ] Epilog sudah di unpublis Gadis cantik dan baik namun berpakaian cupu seringkali menjadi bahan lelucon atau bully. Bukan hanya di sekolah namun dirumah dirinya selalu disiksa oleh Tante beserta sepupunya. ...