Sekarang aku ada di ruang makan. Menatap bubur jagung aneh yang ada di depanku.
"Ella, kenapa melamun? Cepat habiskan" Fanny menegurku, dia tampak sangat suka makanan di sini.
"Setelah ini, bagaimana kalau kita ke asrama saja, sudah mau sore" Celline memberi usul, ya.. Walau aku tau dia ingin bermain dengan benda benda berteknologi tinggi di kamar.
Usai 15 menit yang panjang, kini aku berada di kamar ku, menatap langit langit kamar berwarna putih ini dengan malas.
Hari sudah sore, aku memutuskan pergi ke balkon. Langit jingga menyambut, kesiur angin sore membuat ku menatap takjub ke bawah sana. Kota Magic Land, dengan gedung gedung tinggi pencakar langitnya, benda benda terbang, dan desa desa.
Kota canggih itu berada di tengahnya, dengan danau luas mengelilingi kota, juga jembatan yang menghubungkan desa desa di sekelilingnya.
Desa desa itu tak terlihat canggih, tapi aku tau, teknologi mereka juga pasti sangat maju.
Setelah puas memandang Kota Magic Land, aku beralih memandang daerah academy. Dari sini ke pusat kota, kira kira sangat jauh, aku belum bisa memastikan berapa jauhnya.
Luas Academy ini terlihat lebih luas dari kota Magic Land. Banyak murid yang hilir mudik keluar masuk gedung asrama.
Aku kembali masuk dan menutup pintu kaca balkon, lalu tirai putih halus.
Sekarang aku menatap 4 buku dan suatu alat aneh. Alat ini adalah Magic Translation. Mrs. Alice yang memberinya, "Agar kau lebih giat membaca buku di sini sampai kau berhasil menguasai huruf huruf dunia ini" iya, mrs. Alice tahu kalau aku berasal dari 'bumi'.
Awalnya tidak, dia berkata "Hahahaha, konyol, itu hanya dongeng anak kecil yang mau tidur saja, jikapun ada, kami pasti sudah menelitinya sekarang" tapi hasilnya dia percaya saat aku bahkan tak bisa membaca tulisan yang dia beri.
"Pakai alat ini di telingamu, akan otomatis tersambung pada jaringan otak untuk memberi artian Pada setiap kata, dengan syarat, kau sudah memasukkan angka juga abjad duniamu ke sini. Lakukan di sini saja, aku penasaran dengan planet bernama bumi itu"
Ya, begitulah, kini aku mendapat kemudahan, lebih mudah. Alat ini seperti sudah paham dengan angka dan abjad bumi. Serunya, saat aku mendengarkan terjemahan setiap kata, gambar hologram juga muncul dan memberi bayangan apa yang sedang di terjemahkan saat ini.
"Tok tok tok"
"Ella, bagaimana kalau kita menonton film? Mau ikut?" tanya Fanny dari balik pintu.
Aku menatapnya sejenak lalu mengangguk. Menaruh alat putih itu di atas buku bersampul biru. Lalu menutup buku yang kini menutup layar hologramnya.
Celline menunggu aku dan Fanny dengan menyetel film yang entah apa genrenya.
"Aku dapat dari bagian bawah lemariku, kelihatannya dari 'Bumi'"
Celline menirukan gaya bicara entah siapa, dengan kata bumi itu.Film ini terlihat aneh, awalnya semuanya hitam lalu abu abu, lalu hitam dan abu abu lagi. "Begitu aja terus sampai singa makan rumput" Fanny berkata kesal. Sudah 2 menit hanya itu yang terlihat.
"Aaaakkkhhh" Suara kesakitan yang tiba tiba dan memekakkan telinga, kami ber tiga kaget dan menutup telinga serempak.
Gambar di layar tv berubah menjadi banyak mayat tanpa kepala dan puluhan orang berbaris untuk giliran maut selanjutnya.
"Persembahan bagi Kaisar-"
Seketika tv mati dengan sendirinya.
"Kalian kenapa menonton itu? Bukankah itu video saat masa pemerintahan kaisar aneh itu? Banyak yang mati di jamannya, hanya karna dia percaya pada ucapan penyihir, 'kalau dia membunuh dengan cara memenggal kepala korbannya, dia akan hidup abadi'
Tapi ujungnya dia tetap mati""Dari mana 3 orang ini masuk?"
"Dari jendela itu"
*
*
*Kini kami di tambah Vicco dan Rain duduk di dapur sambil menunggu masakan Fanny.
"Vicco adalah ketua dari MAP bagian keamanan. Dia temanku" jawab Fannya sambil terus memasak.
"Keamanan yang jago masak" Gumam Rain sambil menatap dua orang yang terlihat serasi sambil memasak.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Hai :v
ฅ'ω'ฅ
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasyJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...