HAPPY READING
•
•
•
•
•
Author POV.
Masih ingat dimensi sihir baru? Kini kita menjelajah ke dimensi sihir kuno.
"Bruk!" "Auch! Sakeett.. Huaaaa.. Mimpiku.." Ella terbangun di atas atap rumah tingkat 9 yang terlihat kuno.
"Sudah datang?" tanya Yin yang ada di samping Ella. "Kau?! Kau! Apa yang kau lakukan?! Kau mengganggu waktu ku istirahat!" Ella bangun dan jatuh lagi. Membuat Yin terkekeh kecil.
"Ugh.." Ella kesal dan lalu duduk dengan mata berkaca kaca. "Kenapa?" tanya Yin ikut duduk. "Sakit" jawab Ella singkat. Yin lalu tertawa terbahak bahak.
"Eh udang udang" suara lain di belakang 2 makhluk itu membuat mereka menoleh. Seorang prajurit bayangan kuno memegang dadanya dan berjongkok dengan wajah kaget.
"Kenapa?" tanya Yin datar. Wajahnya berubah dingin. "Eh.. Tuan, itu.. Tuan muda keliarga van datang dan ingin bertemu sekarang" ucap yang di tanya sambil terus berusaha tenang.
"Aku menolak" "Yapi tuan, dia sudah duduk di aula utama" Yin berdiri dan menatap Ella. Pandangannya menghalus. "Ayo. Kau bisa turun sendiri atau di bantu?" tanya Yin. Dia lalu terkekeh mengingat kejadian tadi. Ella kesal setengah mati. Gurunya ini aneh. Lebih aneh dari rambutnya El'vern.
"Aku bisa.. Ugh.. Ya, bisa" Ella sedikit takut ketinggian. Dia lalu menatap genteng coklat. "Teleport bodoh" Yin turun dengan mulus. Di ikuti prajuritnya dan Ella yang berteleport.
"Brak" pintu besar coklat itu di buka dengan tendangan dari Yin. Orang yang ada di dalam ruangan berdiri kaget dan menatap 3 makhluk itu dengan tatapan berbeda.
Beberapa orang dengan baju hitam menunduk saat Yin, Ella dan prajurit bayangan itu lewat. Yin duduk di singgasana emas dan menatap pemuda bersurai coklat tua dengan malas. Dia memberi isyarat kepada Ella untuk duduk di kursi yang di sediakan.
"Kenapa?" tanya Yin datar. Suaranya dingin. Tatapannya acuh dan datar. Matanya tak memancarkan cahaya semangat kehidupan. Seperti mayat hidup yang tak memiliki hati. 'Orang aneh' batin Ella.
"Aku meminta secara khusus agar tuan Yin menerima ku sebagai murid" ucap tuan muda keluarga van dengan berlutut di depan Yin. "Di tolak" Yin membalas malas. "Tapi.. Tapi aku sudah merupakan master di tingkatku. Aku tuan muda terkuat di keluarga van saat ini" balasnya tak mau mengalah.
"Di tolak!" tegas Yin. "Kau membuang waktu ku!" lanjutnya lalu beranjak pergi. "Aku gimana woy?!" Ella berlari kecil menyusul Yin. Yang melihatnya bingung. Tak pernah tuan mereka yang satu itu membawa seorang gadis.
"Kau lihat itu? Ambilah" Yin menunjuk teratai berwarna hitam di tengah danau.
"Kau gila?! Aku ga mau tenggelam!" balas Ella sambil menggeleng. "Terbang, murid pintarku" Yin menghela nafas berat. Apa muridnya ini lupa kalau dia punya sayap?!
"Eh, iya tah.. Ehehehe" Ella mengeluarkan sayapnya dan menuju tengah danau.
Ella lalu memetik teratai itu. "Yin, siapa dia?" tanya pria dengan mata tertutup kain putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasyJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...