"Tak ku sangka sudah beberapa minggu sejak kita di sini" Fanny tersenyum menatap atap koridor.
"Dan kita di hukum karena telat 15 menit oleh mu.. Ck, kau mandi atau konser sih" geram Celline
"Sudah lah.. Iklas saja" Aku merasa cape memegang telinga dan menganggak satu kaki di koridor.
Yup, kami di hukum..
"Apa yang kalian lakukan? Ayo masuk, ini saat nya pelajaran saya" Seorang Wanita cantik menatap kami bertiga dan menyeret kami masuk.
"Sudah sejam, anda akan mengambil jam pelajaran saya kalau di teruskan memarahi murid seperti itu, Miss Gena"
"Ah, Miss Cresa. Maaf, habisnya hari ini akan ada masalah bagi saya.. Saya akan coba ke Diamond Place sebentar. Bisa anda memintakan izin bagi saya?" Miss Gena, guru Alam kelas Master menghilan sekejap kemudian.
"Tunggu apa? Cepat duduk" Miss Cresa, guru Spirit Pet kami melangkah menuju meja nya.
*
*"Selamat pagi, kalian para murid Master Class. Sesuai janji saya, saya akan ajak kalian untuk memilih Spirit Pet milik kalian. Persiapkan Magic Bag kalian"
Aku mengeluarkan Magic Bag milikku. Ini adalah kantong sihir dengan kapasitas tak terbatas.
"Cri€ Zqua" Walaupun aku ada di sini sudah mungkin 3 minggu, tapi aku masih tak paham soal sihir itu.
Sekejap kemudian, kami ada di lapangan sedang yang di kelilingi hutan lebat.
"Ini adalah Hutan Roh. Semua Magic Spirit ada di sini. Sekarang, kalian buat regu yang sudah di tentukan, lalu pergilah mencari Spirit Pet kalian. Saya akan membunyikan peluit ini kalau waktu sudah habis"
*
*
*
*"Kita ke mana?" kami ber lima, aku, Celline, Fanny, Sabrina dan Zelda berjalan ke arah suara gemuruh di depan.
"Kan kita mau ke sana, gimana sih" Fanny menatap Sabrina kesal. "Hehehe, maaf, aku gampang lupa.. Sejak kelas terakhir Alkemis.."
"Lihat! Phoenix Api tingkat Sembilan!!" Fanny menunjuk burung api itu.
"Khaakk!!" Phoenix itu menjerit dan menerjang ke arah kami.
Spontan kami menghindar, naik ke atas dahan pohon. Dataran yang terkena serangan Phoenix itu berlubang sedalam 2 meter.
"Spairet Dremioc" Fanny mengucapkan mantra yang di ajarkan
Miss Cresa minggu lalu.Phoenix itu menurut seakan sudah memilih Fanny sebagai Tuannya. Hewan itu berubah menjadi kecil dan berputar di sekeliling Fanny.
"Curang, padahal aku mau mengambilnya.." Sabrina cemberut setiap perjalanan menuju air terjun Kristal di depan.
"Bukan kah itu Watred tinggkat Sembilan?!" Celline menunjuk hewan yang bagian atas tubuhnya berupa kuda putih bersurai biru gelombang dan bagian bawah berupa ekor ikan berwarna biru tua campur ungu.
"Khiik!" Hewan itu mengecil dan sekarang berada di sebelah Celline.
"Aku bahkan belum Mengucapkan mantra sihir pengikat Spirit.." Celline bergumam heran.
"Itu karena beberapa Magic Spirit sudah bisa mengetahui siapa tuan mereka masing masing. Jadi tak perlu mantra untuk menangkapnya" Zelda menjelaskan.
"Tunggu.. Sejak kapan Hypost ada di situ?" Fanny menunjuk hewan berbentuk tanaman bundar dengan tangan berupa daun, juga daun kecil di atas kepalanya. Hewan itu adalah Hypost, hewan pengendali ilusi tingkat sepuluh.
"Oh, aku mendapatkannya tadi di atas dahan" Zelda berkata datar.
"Cuma kita saja yang belum mendapat Spirit pet, Ella, ayo kita cari di-"
"Nyaw Nyaw" Kucing Salju tingkat sembilan muncul di sebelah Sabrina. Kucing itu sudah menjalin kontrak spirit dengannya.
"Hanya aku saja, mungkin.." Aku menghela napas pasra.
"Aku akan ke sana, jangan ikut, aku akan mencarinya sendiri" Aku berjalan menuju kiri mengikuti arus.
Sudah mungkin 2 menit, "Khaa" Aku menatap ular naga di sebelahku dengan kaget. "Eh, kau mengagetkanku saja.. Eh?!!"
"Tuan.. Aku Spirit petmu" Hewan itu berbicara dengan ku.
"Sejak kapan!?" tanya ku kaget. "Barusan. Aku Drazui. Ular Naga tingkat dua belas" "Oh.. Lalu?"
"Aku ingin nama.. Apa tuan tidak paham?? Huee" ternyata Spirit Pet ku ini sangat kekanakan..
"Bagaimana kalau Zen?" tanya ku "Aku ini perempuan, tuan" "Kalau begitu Yezzy saja" "Walau pun itu lebih bagus ke spirit es... Tapi tak apa, aku terima"
"Baik, namamu adalah Yezzy!! Aku Ella" "Hallo, Master Ella" hewan ini mengecil dari ukurannya yang semula se kitar toples permen menjadi seukuran genggaman tangan ku.
"Tadi kau memanggilku tuan, kok jadi Master?" "Hehehe.. Tak apa.. Tuan kan laki laki"
"Baik, ayo kembali"
*
*
*
*
*
*
*
*The end..
Untuk eps ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasyJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...