37. Kedekatan

3.4K 283 8
                                    


=================
================================================

Aku berjalan ke kamarku. Setelah pemeriksaan kesehatan, aku hanya di suruh istirahat sampai sembuh. Dan setelah sembuh, aku yakin kalau akan ada introgasi dari Mrs. Alice atau yang lainnya.

"Ellaaa, Fannyyy ayok makan udah siap nih" Teriak Celline dari dapur. Kami sekarang sedang lemah hanya untuk berjalan ke ruang makan. Jadi Celline menjelma jadi koki di sini. Wkwk :v

"Masak apaan nih?" tanya Fanny saat duduk di depan meja makan. Phix dan Wreid juga Yezzy bermain main di ruang santai. Mereka spirit pet kami.

"Ehehe, bau apa ini? Enak nyaa. Makan bareng kok gang ngajak ngajak sih??" Vicco, Rain, Rei dan Dairian tiba tiba sudah ada di pintu ruangan kami. "Tok tok tok" Lalu Rayna masuk dan dengan datar berkata "Aku ikut ya?"

Setelah makan bersama selesai, kami kini duduk di depan semacam TV dan menonton Film. TV di sini hanya berupa layar yang menempel di dinding. Tak ada kabel atau yang lain. Kami juga jarang menggunakannya. Biasanya main sihir kalau gak ya sama Magic Tab.

"nonton apa nih?" tanya Rei sambil memperlihatkan beberapa benda pipih yang sangat sangat tipis.

"Hm.. Ga jadi lah, giamana kalau kita cerita cerita aja? Biar lebih seru gitu" usul Rayna. Untuk pertama kali ini dia terlihat bersemangat. "Kau bisa senang juga ternyata?" Dairian heran sendiri. "Apa hubungannya dengan mu?" balas Rayna. Dan mereka lalu canggung sendiri.

"Hmm.. Bagus, aku suka. Kita mulai darii.. Em.. Reii, bagaimana?" Fanny dengan senyum liciknya terlihat senang. Lampu di sini di matikan, kami juga duduk melingkar dan hanya ada 1 lilin di tengah. Udah kayak mau mainan setan setannan dah :v

Author POV.

"Um.. Oke deh. Dengerin baik baik. Suatu hari, ada anak yang duduk di kamarnya sendiri--"

"Anaknya cewek apa cowok?" sela Vicco.

"Banci. Oke, lanjut. Lalu si banci itu mendengar bisikan di luar pintu kamarnya. Dengan penasaran, si banci itu menuju pintu dan mendengarkan--"

"Siapa yang bisik bisik? Biasanya cewek kan? Pintunya warna apa? Kok dia kepoan amat sih??" Vicco kembali bertanya sambil mengacungkan tangannya kayak anak tk.

"Yang bisik bisik itu lagi bisik bisik, terus ga tau, pintunya warna merah, dia kepo karena ketularan anak jelek namanya Vicco" balas Rei kesal

"Wah, namanya sama kek namaku. Ga boleh nih!" Vicco dengan kesal juga memukul tangannya sendiri.

"VICCO DIEM NAPA?!" Bentak yang lainnya barengan. Rayna dan Rain juga ikutan.

"Oh.. Oke.."

"Huft.. Jadi, Saat si anak buka tuh pintu, bhaa. Ga ada siapa siapa. Dan tanpa dia sadari, si banci itu sudah jadi bagian dari mereka. Karena Vicco, selaku anak yang ngeselin, jelek, pendek, bodoh, ribet, lebih cerewet dari pada Miss Bianca, udah gitu bisa nafas lagi.. Ee.. Karena Vicco sendiri.. Em.. Apa yah. Au ah, intinya dia mati habis buka pintu. Dah, tamat"

Dengan ria yang lainnya bertepuk tangan. "Wah, baru tau Rei punya bakat cerita kek gini.." puji Rain.

"Bukannya dia cuma nyeritain yang dulu dulu itu yah?" bisik Dairian.

"Oh, masih inget toh. Ku pikir cuma aku aja yang masih inget. Wkwk" balas Vicco.

"Oh, yang Rei ga sengaja kepeleset terus dia kena lumpur kan?" Rain tanpa dosa mengingat ingat.

"BERISIK SUMPAH!" Kesal Rei dan para cewek hanya bingung sendiri.

Magicall Land Academy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang