"Uhuk, uhuk.. Lawan ku Stesa?! Si Gadis pembantai itu?!" Aku tersedak minuman berisi parutan buah sihir.
"Yup, tidak ada kesalahan" ucap wanita yang bertugas memberitahu pasangan perang hari ini.
Yeah, perang. Untuk menguji seberapa jauh kita sudah melatih hewan roh kita. Padahal aku baru dapat kemarin, tapi entah kenapa sekarang sudah di ajak perang saja.
"Baik, terima kasih" ucapku lalu pergi ke ruang persiapan senjata. Celline dan Fanny sudah menungguku.
"Aku dapat katana ini, keren kan" Fanny menunjukkan katana dengan sarung pedang merah berlilit tali hitam miliknya.
"Kalau aku semacam, entah apa ini. Namanya sih kalau ga salah Zrezer" ucap Celline yang menunjukkan semacam tongkat yang terbuat dari kaca berisikan air dan juga beberapa mutiara yang berpendar dan berenang renang.
"Em, ini apa an? Kok tiba tiba ada di sini?" tanyaku melihat cambuk merah hitam yang ada di genggamanku.
"Memang seperti itu, senjata di sini sudah terhubung dengan pemiliknya" jelas Fanny.
"Ayo, kita lihat pertandingan saat ini, kurasa Vicco sedang bertarung" goda Celline "Vicco?! Ayo lihat" Fanny menarik kami ke tribun penonton.
*
*
*
*
*
*"Waah, Farry, Spirit Pet Vicco membalas ganas!! Apakah keadaan akan berbalik?" penonton semakin bersorak.
"Wah, wah, wah. Ternyata sang pangeran Alam tidak ingin 'putri kesayangannya'di ambil huh? Vicco yang dulu ke mana eh?" Ucap lawan Vicco sambil menghapus bekas darah di sudut bibirnya.
"Sekarang kau tahu, bukan. Apa kau masih ingin merebutnya lagi?" ucap Vicco datar.
"Ahahaha, ku akui kalau dia itu memang 'benda' paling indah setelah setahunan aku tak melihat yang begitu. Cantik lembut juga ganas. Sepertinya-"
Belum sempat lawannya selasai berbicara, Vicco melilit seluruh tubuhnya dengan tanaman rambat.
"3.. 2... 1!! Waktu habis!! Vicco memenangkan babak ini!!" sorak MC juga penonton bergemuruh.
"Baik, baik. Mohon tenang sedikit. Selanjutnya, ada Rain - bla bla bla bla- aku sibuk membaca bio data Stesa.
Di M.T -Magical Tab- tertulis.
Nama: Stesa Syfonia
Ras: Elf
Status: Master IV
Element: Pengendali Salju
Spirit Pet: Slaz
Element Spirit Pet: Salju - SuhuBio Data Stesa.
Stesa lahir di keluarga bangsawan bermaga Syfonia. Ibunya berdarah bangasawan asli, sementara ayahnya darah campuran bangsawan dan Maxgrad.
Sejak umur 5 Tahun, Stesa sudah mempelajari ilmu Zyukuzo dari kakeknya yang merupakan keturunan Bangsawan langsung Klan Elf.
Saat dia berumur 12 tahun, dia sudah masuk ke Academy Merzyko Academy, yang bergerak di bidang pasukan dan senjata.
Selama 3 tahun, Stesa mempelajari ilmu bela diri, membuatnya baik dalam hal bela diri tangan kosong atau senjata, juga element.
Pada umur 16 tahun, Stesa masuk ke Magicall Land Academy.
Oh ayolah, hanya ini? Hatiku gelisah, pasalnya, Stesa merupakan gadis yang tidak suka Kekalahan setiap dia kalah dari seseorang, dia akan menindas orang itu setiaap bertemu dengannya.
Oleh karna itu, kebanyakan lawannya memilih menyerah dari pada aharus di ganggu Stesa setiap saat.
Julukan 'Gadis Pembantai' itu juga tak sembarang di berikan, dia akan menghabisi lawannya hingga tetes darah terakhir sang lawan.
"Whooaa?!! Apa ini?! Glen, sang 'Elang Emas' menyerah!! Glen menyerah!!" MC dan kerumunan semakin gaduh.
Saat aku menatap Rain di Medan Latihan Perang.
Dia tampak datar. Orang di depannya bersujud kaku di hadapan Rain. Rain berdiri tegak di ngan kepala lurus ke depan, hanya bola matanya yang menatap orang itu.
Rain tampak seperti orang yang angkuh dan tanpa belas kasihan. Dia berbeda dari Rain yang selama ini ku kenal.
Entah sengaja atau tidak, Rain menolehkan kepalanya pada tribun tempat ku duduk lalu menatapku. Pandangannya datar, dingin dan kelam. Namun isyarat halus terlihat walau hanya seperti batu kecil di dasar danau yang hitam.
Setelah itu, dia kembali datar dan bahkan seperti tak mengenalku.
Dimana Rain yang ku kenal sekarang?
--------------------
Hi guys, apa kabar? Baik gak? Klo iya ya bagus tuh :v
Klo sakit moga cepeat sembuh, biar bisa merasakan pahitnya dunia tanpa mu
Eaaa :v
Waktunya Nge-BuCin :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasyJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...