Jadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir?
Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...
Pagi ini, Mrs. Alice memanggil kami ke ruangannya. Dan kami dengan terburu buru bersiap siap. Ini masih jam 3 dini hari, dan kami hanya di berikan waktu 5 menit perjalanan.
Setelah sampai dengan nafas kelelahan, kami di persilahkan duduk bersama yang lainnya. Rain, Rayna, Vicco, Dairian, dan Rei.
"Kalian ga pake teleport?" tanya Vicco yang sukses membuat ku tersedak minumanku. Beginilah, karena semalaman belajar Time White Vermillion, aku sampai lupa bisa melakukan teleport.
"Oh iya lupaa" ucap Celline dan Fanny bersamaan.
"Sudahlah. Aku mengajak kalian ke sini, untuk nembantu beberapa anggota M.A.P yang lain. Besok adalah hati penerimaan beberapa murid baru. Ella, Fanny dan Celline, kalian sudah terdaftar dalam Anggota Inti dari M.A.P. kalian harus membatu" terang Mrs. Alice.
"Sudah selesia, silahkan kembali ke kamar kalian" dan setelahnya, dengan santai Mrs. Alice pergi.
"Punya kepsek kayak gini pengen penggal tapi takut dosa" gerutu Fanny dan Celline mengangguk. "Biarinlah, siapa tau dia kesandung semut terus sekarat. Jangan sampe mati tapi" tambah Celline.
Dalam perjalanan ke asrama. Kami singgah ke perpustakaan sementara. Tepatnya Celline dan Fanny yang mengantarku, lalu mereka pergi.
Tempat ini buka 24 jam. Karena di penjaga di sini adalah Kucing berwarna putih dengan corak ungu berupa kalimat sihir. Kucing ini peliharaan milik penjaga perpustakaan sesungguhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict ⬆ : Perpustakaan academy
Aku memilih duduk di pojok lantai 6 perpustakaan. Karena di sini atapnya adalah kaca, langit pagi dengan bintang masih bisa di lihat.
"Mari kita coba ini"
Aku merapalkan beberapa mantra, dan lalu melempar 5 buku tebal yang sudah aku pilih, dan langsung saja buku buku itu berhenti di udara.
