Happy Reading
•
•
•
•
•
"Huh, aku tak tahu apa yang salah sekarang. Apa aku bisa melihat masa depan? Aku sudah lelah dengan mimpi itu! Selalu setelah terbangun aku akan merasa lelah seperti pergi jalan jalan semalaman! Huaa... Aku mau istirahat yang baik!"
Aku berjalan gontai ke arah hutan di belakang asrama academy. Karena jalanan gelap, aku masuk saja dan menghiraukan ranting atau duri yang menggoresku. Hari cepat berjalan di sini. Aku mulai kesal, saat siang atau pagi, akan cepat, saat malam, akan lama. Itu akan membuatku lebih lama merasakab mimpi mimpi yang melelahkan.
"Ugh" "Ih, pohon bicara?!" aku menatap pohon yang ada tak jauh dariku. Tampak besar dan gelap. Erangan itu datang dari sana.
"Bukan! Kau ini musuh atau kawan?!" ucap suara di belakang pohon. Aku berjalan melihat. Seorang pria dengan pakaian serba hitam duduk dengan luka yang banyak. Kepalanya mengeluarkan darah kental dari salah satu sudut.
"Kau siapa?!" tanya ku. "Kau sendiri siapa?!" balasnya dan dari tatapannya, dia tampak sangat wasapada. Dia berusaha berdiri, tapi terjatuh lagi. Tampaknya kakinya bermasalah.
"Tenang, aku akan coba menyembuhkanmu" aku lalu menggunakan Healling Power dan mengobatinya. Dengan cepat semua lukanya menutup sempurna. Bisa di katakan, dia sudah pulih total. Aku hebatkan, heheheh.
"Terima kasih. Aku Nion. Kau?" dia tampak baik sekarang "Aku Ella. Kau sedang apa?" balasku "Aku dari kelompok Dark Witch. Aku melarikan diri, dan terluka parah" ucap nya "Dark Witch? Kelompok penentang White Witch Empire?!" tanyaku kaget. Itu salah satu kelompok terganas di dimensi ini.
"Ya.. Kau akan membunuhku?" tanyanya lagi "Oh, tentu tidak! Kau ini bagaimana sih. Aku sudah menyembuhkanmu, dan aku membunuhmu? Kau tahu seberapa banyak kekuatan yang ku gunakan menyembuhkanmu hah?!" marahku.
"Maaf. Um... Kau sedang apa di hutan ini?" "Jalan jalan malam" jawabku asal. Kalau di perhatikan, dia tampak seperti anak berumur 12 tahun. Sangat muda!
"Kau ini... Em, apa kau mau ikut dengan ku?" tanyaku. Sesuatu yang menggelitik muncul sebagai ide tak bermutu. "Apa?" "Aku akan membangun Heavenly white Empire. Itu adalah kelompok yang di gunakan untuk melawan kejahatan" ucap ku aneh "Seperti mainan anak kecil" gumamnya yang masih bisa ku dengar. "Aku dengar! Dasar kau bocah" kesalku lalu hendak pergi.
"Tunggu! Aku mau" Ucapnya menghentikanku. "Oh, iya? Kalau begitu kau tunggu di Blank Dimension ku saja" lalu kami berpindah tempat ke suatu daratan luas. Ada sungai tenang dan besar yang mengalir damai. Ada satu pohon rindang dan sangat besar. Pohon ini berisi buah apel, anggur, jeruk dan stroberry juga mangga. Di atas tepat perbatasan dahan dan daun yang lebat bagai payung, ada rumah pohon. Yang di lengkapi dengan sihir.
Kami masuk. Di luar tampak sangat kecil, seperti hanya bisa di masuki oleh anak berusia 15 tahunan. Tapi di dalam, ada dapur, kamar mandi, ruang santai, kolam renang indoor mini, 5 kamar, bahkan taman yang 2x lebih luas dari ukuran kolan renang mini.
"Sihirmu keren" Dia menatap kagum tempat ini. Aku membangun dimensi ini sendiri, saat ada waktu luang. Aku suka di sini, nyaman dan tenang.
"Sementara kau di sini dulu. Aku akan kembali secepatnya" kalau mau makn ada iPad di sana, pakai itu dan makanan akan langsung jadi. Sementara kau tak akan bisa keluar tanpa izin ku, aku pergi dulu. Bye" lalu aku menghilang.
Kembali ke kamar dan tidur di kasur. "Kau ini, aku mau istirahat! Cepat buka penghalangnya!" kesal Yezzy dan El'vern. Aku hampir lupa kalau memasang penghalang pada mereka agar tak mengikutiku.
"Maaf" aku lalu tidur dan mengacuhkan omelan mereka. Semoga mimpi mimpi itu tak terjadi. Bagaimana mungkin tidur tapi lelah sesudahnya? Apa aku harus olahraga setiap hari? Ogah!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
Awokawokawokawokawok
Kena tipu...
Hehehehehe
(๑•́ ₃ •̀๑)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasiJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...