36. Kacau

3.2K 280 2
                                    


Happy Reading


Mendengar kata kata Rain, aku sangat tertekan. Akhirnya aku mengurung El'vern agar tak bisa keluar dari jiwaku dan pergi dengan Yezzy.

Sampai di padang rumput luas. Aku duduk dan memeluk lututku. Ini tidak benar! Ini salah! Kacau! Dunia ini sudah kacau!

Baru saja aku bertemu keluargaku, baru saja aku menjadi pemenang lomba besar, baru saja.. Baru saja aku menghancurkan kepercayaan Rain.

"Ella.. Kita tak bisa menghindar dari takdir. Di mana pun, takdir akan tetap kejam. Takdir akan tetap merantai kita ke jurang gelap tak berujung. Ella.. Kita akan berakhir dalam perang" Yezzy menghilang entah ke mana. Dan aku di sisakan sendiri di sini. El'vern bahkan tak terdengar mengamuk di jiwaku.

🎶Melihat, hari hariku..
Berjuang melawan keputus asaan di hati ini...
Berfikir kalau tak akan ada yang membantu, menarikku dari kegelapan di hidup ini..

Kau datang dengan senyummu yang lebar, mengulurkan tangan dengan ria, menggapaiku di sisi gelap, menarikku menuju cahaya..

Kau terangi hidupku, buat hati ini kembali rasakan kehangatan..
Kau bukan orang tuaku..
Kau bukan saudaraku..
Kau bukan sahabatku..
Kau adalah cinta..
Membawaku melewati suramnya hidup..

Maaf kan jika ku menolak..
Maaf kan jika ku menjauh..
Maaf kan jika ku menghilang..

Aku hanya kembali..
Oohhh..

Kembali pada jalan awalku..
Huuu..

Kembali pada suramnya cinta..
Suramnya hari, detik detik ini seakan melambat. Mengubah tempo mereka menjadi jam...

Maaf kan aku cinta..
Maaf kan aku karena takdir~..

Kisah kita bukan di kehidupan ini..
Kisah kita bukan di tempat ini..
Kisah kita bahkan tak akan terbentuk..

Tapi satu hal..
Yang ku yakini..
Kisah kita akan berjalan..

Melewati duri, kelamnya waktu..
Dan menemukan cahaya bersama🎶

( Note : Ella laginyanyi yah;) )

***

"Bruk"

Aku membuka mata sembabku. Memandang matahari yang kini perlahan tenggelam di arah lautan.

"Sinar merah muda itu.. Lihat lah, malam menjelang dan aku akan membiarkan diri mati di sini"

Saat itulah ku dengar sekelompok orang berlari ke arahku. Posisiku yang kini berbaring, menenggelamkan kepala pada rumput dingin.

Dapat ku lihat warna langit berangsur angrur merah lalu hitam. Suara langkah kaki makin dekat dan mereka memanggil namaku. Dapat ku lihat juga, seseorang duduk di atas pohon terdekat. Memandang ku dengan simpati. Tapi matanya yang bermanik merah di sisi kiri dan ungu di sisi kanan itu menatapku dengan sinar kelamnya.

"Ella!! Ya ampun! Kenapa bisa portal itu membawamu ke sini?!"

Ibuku memlukku dan aku tersadar. Ini bukan mimpi. Tapi merekapun tampak tak terlihat habis perang. Apa tadi itu ilusi lagi?!

"Ibu.. Apa.. Apa ada yang salah.. Ini di mana??" aku menatap teman temanku, Mrs. Alice, kakak kakakku, ayah, ibu, dan Nona Lein bergantian.

"Portal mengalami masalah. Kamu di keluarkan di sini. Sudah setengah hari kami mencarimu, Ella, apa ada yang sakit? Dimana, dimana?"

Aku terkejut. "Ter.. Terjebak di.. Portal??" dan ibuku mengangguk. 'Apa aku mengulang waktu?!?!'

Magicall Land Academy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang