⚠⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
*
ADA SEDIKIT UNSUR DEWASANYA UNTUK PART INI
*ENJOI!
_____________________________
___________________
___________
______
__
_
•
•
•
•
•
•
Author POV.
[Fanny×Rei]
Fanny berjalan dengan lesu ke dapur di rumah Lein. Dia tak ikut jalan jalan atau sebagainya karena mendadak kepalanya pusing, jadi dia hanya menghabiskan waktunya di kamarnya seharian ini.
"Kamu haus? Ada air di kulkas dan meja. Terserah mau ambil yang hangat atau dingin" Lein menunjuk kulkas dan mejanya. Dia lalu melanjutkan pekerjaannya setelah Fanny mengangguk menanggapi.
"Harusnya kamu sehat hari ini. Sayanf kamu tidak bisa kencan seperti teman temanmu yang lain" Fanny mengangguk dan sedetik berikutnya tersedak. "Hah?! Kencan?!" ulang Fanny. Lein hanya mengangguk polos.
"Mereka perbi berdua dua. Terutama Ella dan Celline, kalau sisanya sih aku kurang tahu" Lein memberikan pose berfikir.
"Semoga lancar" Fanny kembali ke kamarnya. Dia terasa bosan di sini, dan jika saja dia tidak sakit, maka dia akan mengganggu salah satu sahabatnya itu. Di jalan, Fanny tak sengaja menabrak Rei, membuat air panas di tangannya tumpah.
"Waahh, maaff!!!" ucap Fanny panik. Rei hanya mengangguk kecil. Dia sebenarnya tak terkena air panas setetespun. Karena baju yang di pakainya menghalangi air itu. Memang sekarang semua baju mereka di desain khusus oleh Lein.
Pikiran Rei bergejolak. Dia menemukan ide jahil untuk Fanny. Rei meringis dan memegangi bajunya yang basah. Seperti kesakitan "Ini ternyata terkena kulitku sedikit.. Kau ambil air apa Fanny?"
Fanny semakin merasa bersalah dia segera memapah Rei untuk pergi ke Lein meminta pengobatan. "Akh.. Ini baik kok, aku mau ke kamar aja. Sampai jumpa" Rei berusaha berjalan sendiri. Dia dengan aktingnya berpura pura jatuh dan ke sakitan. Tampak sangat natural sampai Fanny benar benar merasa bersalah. Emang kok Rei itu King Drama.
"Ayo ku antar"
.
.
.
Di kamar Rei, Fanny membantu mengerjakan beberapa tugasnya. Sementara Rei sendiri berbaring lemah di Kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magicall Land Academy✔
FantasyJadi, kalian percaya atau tidak dengan dunia sihir? Haha, aku tentu tidak percaya dengan semua itu. Menurutku, itu hanya cerita yang di karang nenek untuk membuatku tidur. Semacam dongeng penghantar tidur. Kata demi kata yang dia ucapkan banar-bena...