9. Element[4]

7.3K 560 13
                                    

"Apa ini tidak bisa di turunkan harganya?"
"Tentu tidak, itu adalah barang bagus, tidak mungkin kuturunkan harganya"
"Barang bagus, hanya gelang bunga saja semahal ini? Cih, aku tak jadi beli saja"

---

"Tuan, bisa kah kita berbicara sebentar?"

"Apa yang tuan inginkan? Saya hanya pedagang biasa"

"Justru itu, bisakah anda menjual gelang giok merah ini? Berapapun harga yang anda berikan, akan anda ambil sendiri" seorang pria berbaju putih dengan jubah putih bercorak bunga teratai api di belakangnya memberikan gelang giok berwarna merah pekat dengan ukiran naga emas.

"Apakah.. Anda ini-"

"Ssstt, aku tau kalau anda percaya dengan legenda turun temurun itu. Aku sudah berada di puncak, tak bisa meneruskan latihanku. Anda jual ini, jangan turunkan harganya seperti tadi. Tapi kalau anda menemukan anak perempuan muda yang tertarik dengan gelang ini, berikan padanya. Sebagai imbalan dariku, kelak keluargamu dan dirimu akan ada di Nirwana bersama Dewi Surga dan para Malaikatnya"

Sekejap kemudian, lelaki itu menghilang bersamaan dengan angin dingin.

******

"Bisakah kau pelankan Fly Board nya? Aku agak takut ketinggian"

Rain sedang mengusiliku dengan Fly Board ini. Sekarang kami ada di atas awan tebal dan terbang cepat, bahkan aku rasa kita sudah melewati Kota Magic Land.

"Hehehe, baik" Rain tersenyum dan menurunkan Fly Board dengan cepat.

"Bazar Bunga biasanya hanya ada di malam hari, tapi sekarang akan ada dari awal sampai akhir Pawai Musim Bunga"

"Rain.. Aku rasa ada seauatu yang aneh di sana"

Aku tak berbohong, memang ada sesuatu seperti kabut hitam yang keluar dari salah satu tempat penjual perhiasan di bazar itu.

"Apa?" "Coba ke sana"

Aku dan Rain turun dari Fly Board dan benda itu hilang begitu saja. Kami berjalan, aku sih, yang menuntunnya. Sampai kami berada di di depan penjual yang terlihat tua dan berjenggot putih dengan topi jerami.

"Nona, apakah anda tertarik dengan barang barang saya?"

"Um.. Ini, apa ya?" Dugaanku benar, gelang merah pekat yang mengeluarkan asap hitam itu ada di kotak dengan alas kain emas.

"Ini adalah peninggalan berharga, jika anda mau, saya akan berikan untuk anda"

"Ah, tidak usah, hanya saja-"

"Ella, akhirnya kami menemukanmu"
Celline berlari ke arahku di susul Fanny dan Rayna.

"Rayna?" "Bisakah kita bahas itu nanti?" Rayna membalas pertanyaanku.

"Ah, paman, ini kenapa indah sekali, auranya sangat kuat. Bolehkah aku membelinya berapapun harganya?" Fannya memandang gelang tadi, saat gelang itu berada di tangannya, asap hitam tadi menghilang dan berumah menjadi cahaya putih dan masuk ke telapak tangan Fanny.

Aku tak berkedip melihatnya, dan yang lainnya juga biasa saja, seperti tak melihat apapun.

"Ambil saja Nona, itu adalah gelang giok merah yang langka dan unik. Aku mememang tidak bisa melihat ataupun merasakan auranya, tapi mungkin anda cocok dengan gelang giok itu"

"Benarkah? Terimakasih banyak, paman, semoga paman berumur panjang. Untuk soal harganya, aku takbisa menerima langsung begini, ambilah, maaf hanya itu yang bisa ku berikan"

Fanny memberikan Emas berbentuk Bulat yang terlihat sangat murni. Pedagang itu diam tak berkedip dan mengucapkan terimakasih yang banyak saat Fanny memberinya.

-------

"Para hadirin di Stadion Kota Magic Land, selamat datang di Pawai Musim Bunga Tahun ini!!!"

Seorang MC membuat suasana menjadi meriah, Rain pergi setelah mengantarku ke sini.

Kini kami -Aku, Fanny dan Celline lebih memilih mendengar cerita Rayna.

"Oh, aku rasa kini kita mempunyai dua orang yang berhutang banyak penjelasan detail tentang dunia ini"
Celline menatap Fanny dan Rayna bergantian.

"Akan ku ceritakan, tapi tak bisa langsung begitu. Akan butuh waktu yang banyak untuk menjelaskannya"
Fanny membela dirinya.

"Baik, tapi mari kita lihat acara ini dulu. Ini adalah acara sakral, akan tidak hirmat bila kita tak mengikuti acara pembukaan"

-----------------

Hello Gaessss.....

:v

Magicall Land Academy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang