1 : Murid baru

484 17 3
                                    

Galang Agra Pangestu, adalah murid yang pinter, ganteng, sering dapet rangking juga di sekolah, yaaa, tapi gitu gapernah dapet momen pandangan pertama.

"Jatuh cinta itu manusiawi, ga mesti di jalani" Itu kata-kata yang selalu dia katakan kalo di tanya "kenapa ga mau pacaran lang?"

Galang ini punya Sahabat, nama dia, Rhaka'. Dia itu sahabat Galang dari kecil, sekaligus anak dari Irai dan Vanesha, sahabat Raja dulu. Mereka kemana-mana selalu bareng. Bedua-duan mulu kaya biji.

Hingga pada suatu saat, ada murid baru di kelas 11. Cewe, nama dia, Alin Diana. Dia cewe yang open banget ke semua orang, mudah berbaur.

Ketika itu Alin baru hari pertama masuk, dan dia di suruh memperkenalkan dirinya.

"Halo nama saya, Alin Diana. Saya pindahan dari SMA Harapan Jaya" Ujarnya sambil menebar senyum manisnya

"Kok lu pindah?" Tanya seorang murid laki-laki yang berada di sudut kelas.

"Katanya gw terlalu cantik bro" Jawabnya dengan santay.

"Sok banget luh" Kata salah satu cewe.

"Becanda kok, ayah gw di pindahin kerja ke deket sini" Jawab Alin dengan senyumnya.

"Nah kamu boleh duduk di bangku yang kosong itu ya Alin" Kata Pak Rizal sebagai wali murid di kelasnya Alin yang baru.

"Okeh, makasih pak" Ujar Alin sambil mengajak Pak Rizal tossan, Pak Rizal pun meladeninya.

Saat Alin duduk di bangku yang kosong itu, cewe yang di sebelahnya mengajak Alin kenalan.

"Hai Alin, gw Qila" Kata Qila sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh hai, Alin" Balas Alin sambil menjabat tangannya Qila.

Pelajaran pun berlangsung, hingga akhirnya bel istirahat bunyi.

"Ke kantin kuy Lin" Ajak Qila kepada Alin yang masih nulis Catetan.

"Iyaa Qil bentar, Dah" Lalu Alin pergi ke kantin bersama Qila.

Setelah dari kantin, Alin dan Qila duduk di bangku luar kelas sambil makanin jajanannya.

Alin ini hobi memotret, niatnya memotret sekolahan ini untuk ia simpan di laptopnya, namun tidak sengaja Alin menyorot seorang laki-laki yang sedang menyedot Es.

Dan tanpa pikir panjang, Alin langsung mengambil gambarnya. Lalu dia bertanya sama Qila "Qil ini namanya siapa?" Tanya Alin sambil memperlihatkan fotonya.

"Oh ini Kak Galang, si kakel yang gasuka cewe"

"Hah? Gasuka cewe?"

"Iya serius, dari awal masuk tuh dia gapernah mau pacaran, deket ama cewe aja engga, ga pernah ada gossip juga kalo dia deket sama satu cewe di sekolah ini"

"Ih kirain dia beneran gasuka cewe"

"Ya orang banyak ngejulukinnya gitu"

"Tapi dia ganteng Qil" Tak sengaja, ucapan itu terlepas dari bibir Alin.

"Dehhhh, suka lu yaaa?" Kata Qila sambil ceng-cengin Alin.

"Eh kaga, maksudnya.. Dia anuan, emhh rambutnya ganteng" Jawab Alin sambil salting karena keceplosan.

"Dihhh salting, hahahhah" Ejek Qila ke Alin yang mencoba ngeles.

Pada hari itu juga, menit itu juga, detik itu juga, Alin jatuh cinta ke kakel yang di bilang 'gasuka cewe'.

Seminggu pun berlalu begitu cepat.

Saat pulang sekolah Alin kejebak ujan di halte, tak ada satu kendaraan transportasi pun yang lewat. Sampai akhirnya terdengar suara motor yang masuk ke telinga Alin dan membuatnya menoleh ke motor itu.

Seorang cowo yang sekolah di SMA Pelita bangsa yang mengendarai motor Honda CB 100 atau motor yang sama dengan motor Dilan, dengan hoodie kuningnya yang bergambar NASA, berhenti di Halte itu juga untuk meneduh.

Dan saat dia membuka helm-nya, ternyata dia Galang kaka kelas yang di taksir Alin. Yang tadinya Alin ga berani temuin sekarang berada di hadapannya dengan jarak ga sampe 1 meter.

"Kelas 11 ya lu?" Tanya Galang ke Alin yang salting ketemu Galang.

"I-ii-iyaa kak" Jawab Alin dengan gugup dan mata yang menetap kosong ke mata Galang. Hati Alin bersuara "Ya Allah, ganteng banget ini spesies" Sambil memeluk dirinya sendiri karena dingin.

"Dingin ya lu?"

Alin hanya mengangguk.

Lalu Galang melepas hoodienya, dan memberikannya ke Alin.
"Pake, gw ga suka liat cewe kedinginan"

"Tapi kak.."

"Udah pake!"

"Iya kak"

Lalu Alin memakainya, dan Alin pun merasa hangat sekarang.
Alin memakainya tanpa menggunakan kupluk nya.

"Ininya pake" Ujar Galang sambil menarik kupluknya dari belakang dan memakaikannya ke kepala Alin.

Alin semakin berdegub karena ga nyangka bakalan di pertemukan di tempat seperti ini.

"Jangan pikir yang aneh-aneh, gw ga suka sama lu, gw gasuka aja liat cewe kedinginan gitu" Ujarnya sambil basa basi

"Iyaa kak"

Sekitar setengah jam-an lalu hujan pun mereda, dan akhirnya berhenti.

"Udah berenti nih ujannya, gw anter pulang ya" Kata Galang yang kesian karena gada kendaraan umum yang lewat.

"Ga-ga-gausah kak, ntar juga ada angkot" Jawab Alin dengan rasa gaenak, tapi dalem hati juga 'pengen banget kapan lagi di anterin cowo ganteng kaya Galang'.

"Oh yaudah"

Alin pun sedikit menyesal bukannya menerima tumpangan itu, dan saat Galang udah menyalakan motornya Alin sontak memanggilnya "iyaadeh kak, bareng"

"Yaudah naek" Balas Galang yang tak berubah pikiran untuk mengantar adek kelasnnya pulang.

Di perjalanan pulang, Alin banyak basa basi agar tidak hening di perjalanan. Tapi apa respon dari Galang?

"BRISIK BAWEL!".

"Ohh okeyy.." Kata Alin yang merasa salah saat itu.

Saat sampai di depan rumah Alin,

"Makasih ya kak" Ujarnya sambil ingin melepas hoodie-nya Kak Galang

"Gausah"

"Hah?" Tanya bingung Alin.

"Lu bawa aja, lu cuci yaa basah soalnya"

"Iy-iyaa kak"

"Besok bawa yaa, gw tunggu di kantin" Lalu Galang meng-gas motornya

"Ehh kak"

"Apa lagi?"

"Makasih.."

"Iiyaa" Jawab Galang dengan cengirnya yang disertai kedua lesung pipi-nya.

Alin pun gakuat liat cengir yang disertai kedua lesung pipinya, hari itu Alin, Ambyarrr ( Melted ).

Lalu Alin masuk ke kamarnya, lalu mengeringkan hoodie itu, saat hoodie itu kering, Alin mencium-cium hoodie-nya.

"Kak Galang wangi banget dong"

Sepanjang malam Alin tidur sambil mencium hoodie itu.

Tbc...

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang