17 : Kakak itu adalah alasan bang Alang selalu tersenyum loh.

98 6 0
                                    

Galang yang mendengar perbisikan tersebut pun langsung melihat spion tengah yang terdapat wajah Alin.

Galang tidak marah, dia hanya kaget. Apakah Alin benar-benar mencintai dirinya? Dia semakin bingung, kalau dia semakin mendekati Alin, Rhaka' taruhannya. Galang tidak ingin Rhaka' kenapa-kenapa.

Galang langsung membuang mukanya, menatap jalanan yang terdapat kendaraan lain berlalu lalang.

Alin tiba-tiba merasa resah, apakah Galang marah dengan dirinya. Kenapa Tera harus melihatnya. Galang kini berhasil memenuhi isi kepala Alin.

•••

Alin yang kecapean langsung bobok siang di kamarnya. Alin belum makan siang karena Caca pergi sedari pagi, untuk menjemput Rahma yang studytour.

Lalu seseorang mengetuk pintu kamar Rahma yang ditempati Alin ini. Alin tak kunjung bangun, dan orang itu memutuskan untuk membukanya saja. Galang, sebenarnya niat kedatangannya untuk mengajak Alin makan siang, tetapi cewek itu sedang berada di dalam mimpinya. Galang memasuki kamar adiknya itu, melihat foto-foto Alin yang ia bawa dari rumahnya. Galang terpaku pada foto seorang Laki-laki dan anak perempuan sedang memegang kamera. Kamera itu sangat familier di mata Galang. Ya, itu kamera yang waktu itu, ia rusak. Seketika Galang mengingat kata-kata Alin disana. Dimana dia menyebut almarhum sang ayah. Galang sadar satu hal, Alin kekurangan sosok ayah di hidupnya.

Galang mengambil foto yang di bingkai itu. Menatapnya lebih dekat, memperhatikan wajah cewek yang setiap hari ada dalam pikirannya.

"Itu ayah aku!" celetuk Alin yang sudah bangun dari tidurnya.

Galang menoleh ke arah sumber suara, lalu menghampiri Alin. Galang duduk di bibir tempat tidur. "Lin, gue minta maaf yah. Udah ngerusak barang peninggalan almarhum ayah lo." ujar Galang seraya menatap Alin nanar.

"Iyah, gak apa-apa." balas Alin seraya mengusap bahu Galang.

"Makan yuk Lin! Gue masak nasi goreng." ucap Galang seraya beranjak dari kamar itu.

"Yang bener Lang?" tanya Alin. Galang mengangguk sebagai jawaban. "Yesssss..." Alin langsung meninju tangan ke udara dan tidak sengaja menyenggol tangan Galang. Membuat Galang merintih kesakitan.

"Eh-eh-eh maaf Lang! Sakit ya? Aduh-duh maaf ya!" ucap Alin seraya mengecek tangan Galang.

Lalu mereka turun ke bawah untuk makan siang.

•••

Setelah Galang dan Alin makan siang, ada sebuah mobil yang masuk gerbang rumah keluarga Raja itu. Lalu menurunkan seorang cewek yang rambutnya di kucir kuda.

"Bang Alanggggg!" teriak cewek berkucir kuda itu histeris, dan langsung loncat ke pangkuan Galang seraya memeluknya.

"Haiii, ma gurl!" balas Galang yang sedang menonton film di ruang keluarga, di temani Alin yang sedang membaca novel.

"I miss you bang Alang!" ucapnya melepas rindunya karena tidak bertemu beberapa hari.

"I miss you too, my little gurl!" balas Galang.

"Rahmaaa, jangan kaya gitu dong. Kesian abangnya baru pulang sekolah." ucap seorang laki-laki bermanik mata coklat, sama persis seperti Galang.

"Kamu ya Maaa, udah SMP masih aja kayak anak SD." sambar Caca yang membawa tas milik Rahma.

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang