Alin tidak percaya atas apa yang telah ia lihat dan dengar, angin menghembuskan dirinya ke sekujur tubuh Alin, membuat gadis itu merinding seketika. Orang yang selama ini dia dengar dengan suara yang berat dan nge- bass, terdengar sangat merdu ketika melantunkan Adzan dzuhur kala itu.
Alin beranjak melangkahkan kakinya ketempat wudhu akhwat, membasuh tubuhnya sesuai syarat wudhu. Alin kini kian rapih dengan mukena biru bunga-bunganya.
Iqomah pun berkumandang, entah siapa yang melantunkannya, suaranya berbeda dengan suara merdu spesies langka itu. Penglihatan ke arah ikhwan terhalang, karena pembatas antara shaf ikhwan dan akhwat. 2 menit berlalu, sholat belum juga di mulai sejak Iqomah berkumandang.
Terdengar suara ikhwan yang sedang berdebat, sepertinya mereka sedang mempersilahkan salah satu dari temannya untuk menjadi imam. Tapi debat itu tak kunjung selesai, karena tidak ada yang mau menyerahkan dirinya.
"Za, lu aja yang jadi imam." ujar Cahyo seraya mendorong Reza maju.
"Apa-apaan lu Yo." bela Reza untuk dirinya sendiri.
"Elu aja Lang," tutur Rhaka'.
"Iya Lang lu aja udah.."
"Iya lu aja Lang"
"Udah Lang maju!"
Galang memutar bola mata malas, lalu Galang melangkah ke sajadah imam, lalu bertakbir. Tidak tanggung-tanggung Galang memakai surah-surah panjang dalam sholatnya, membuat seorang Alin kaget mendengar sesosok Galang yang ia cap sebagai orang jahat kala itu, sekarang sedang membaca surah panjang dalam sholatnya.
Seusai sholat, Rhaka memimpin doa. Saat keluar Musholla sekolah, Alin melihat Galang berjalan melewati dirinya begitu saja seperti orang asing.
"Kak!" akhirnya Alin memutuskan membuka suara.
"Ya?" orang merasa terpanggil itu menoleh, yang tadinya membelakangi Alin kini berkontak mata.
Demi apapun Alin tidak kuat melihat mata coklatnya yang begitu teduh. Membuat Alin terbungkam.
"Ada apa ya?" tanya lagi Galang, karena dia sedang terburu-buru.
"Sombong banget sih kak, sekarang jarang nyapa aku!" ujar Alin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Siapa ya? Kayaknya kita gak pernah kenal!"
Deg!
"Oh, ya, gue Galang" ucap Galang sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, seperti orang berkenalan
"Kak? Kamu amnesia?" tanya Alin tak percaya. Alin merasa hatinya seperti di sayat-sayat. Entah kenapa kata-kata yang keluar dari mulut Galang membuatnya sedikit sesak.
"Maaf ya, ada rapat osis. Gue duluan ya!" ujar Galang yang langsung lari ke arah ruang OSIS. Meninggalkan Alin seorang diri di depan Musholla.
Alin kembali berjalan ke kelasnya. Lalu Alin menjalankan kegiatan pelajaran tambahan itu.
•••
Alin sangat bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan Galang, sehingga dia bisa lupa dengan dirinya.
Walau dia tau sebelumnya, Galang juga belum memberikan alasan kenapa dia bersikap seperti itu 2 minggu lalu.
Alin hanya bisa memandangi foto spesies langka itu dikamarnya, dipeluknya sampai dia tertidur pulas di kasur empuknya itu.
•••
Alin masih sangat nyenyak tidur di kasurnya yang sangat empuk. Alin mulai membuka matanya, lalu duduk di kasurnya itu seraya membuka HP, dan mengecek jam.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG [COMPLETED]
Teen FictionGalang, si manusia teraneh di dunia. Galang adalah cowo Aneh yang di juluki ' gasuka cewe ' karena dari awal masuk SMA sampe kelas 3 gada satu cewe yang dia taksir sama sekali, Galang sering di kejar cewe - cewe tapi ga sedikit orang yang berhenti d...