31 : match!

95 6 6
                                        

"Bercinta ternyata sangat menyenangkan, di tambah lagi dengan manusia yang sangat lucu ini, owh Galang, aku sangat mencintaimu, jangan tinggalkan aku ya."

-Alin.

•••

Alin terbangun dari tidurnya, dan di sambut oleh manusia yg spesial bagi dirinya.

Alin terbangun dari tidurnya, dan di sambut oleh manusia yg spesial bagi dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai, ibu negara." kata Galang yang duduk di samping Alin.

"Kebiasaan, pagi-pagi udah di sini. Manjat lagi?" ucap Alin disertai ketawa kecil.

"Enggak dong." jawabnya.

"Kok gak pake seragam?" tanya Alin.

"Kan aku mau turnamen futsal, lupa?" kata Galang seraya menunjukkan wajah seriusnya.

"Ohiya, hehe."

"Mandi sana, aku tunggu di bawah."

"Okeh."

Sebelum turun Galang sempat mengacak pucuk rambut Alin pelan, dan di balas senyuman dari Alin. Alin pun melaksanakan apa yang di suruh dan sudah menjadi tradisi kaum pelajar sebelum sekolah, mandi.

Selesai mandi, Alin yang sudah rapih dengan seragam anak SMA nya, langsung turun kebawah menemui kekasihnya.

Terlihat Galang sedang berbicara dengan Fathur yang kebetulan tidak kuliah.

"Tuh, ibu negara lu udah dateng, gue mau ritual dulu ya." ujar Fathur yang langsung pergi meninggalkan Galang.

"Haha." tawa Galang sedikit terdengar.

"Langsung jalan?" tanya Alin yang duduk di sofa samping Galang.

"Kamu sarapan dulu gak?"

"Bawa bekel aja deh, makan disana."

"Yaudah, aku tunggu di motor."

•••

Sampai di sekolah, Galang langsung memarkirkan motornya. Alin turun dan langsung berpisah dengan Galang, karena arah kantor dan kelas mereka berbeda. Galang bilang dia akan langsung berangkat ke SMA Viloid.

Saat istirahat, Alin yang sedang bersama Qila sedang menyantap siomay favoritnya, dan Alin mendengar dari obrolan murid-murid yang sedang di kantin, pertandingan SMA PelSa di mulai jam 2 siang, berarti Alin masih bisa menghadiri sekaligus menonton kekasihnya yang akan berjuang di lapangan.

"Qil, ntar nonton pertandingan bola PelSa yu Qil! Ajak Dimas." ujar Alin bersemangat.

"Gue sih emang pengen nonton, Lin. Soalnya Dimas juga ngajak gue." kata Qila sambil menyantap siomaynya.

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang