32 : GalHam!

80 3 0
                                        

"Tar dulu, Galang baru juga bangun." kata Alin.

"Yaelah, kuat dia." kata Ryan.

Lalu Rhaka' dan Ryan pun melepas infusannya lalu mengalungkan kedua tangan Galang di leher mereka berdua.

"Gini nih punya nasib temen Gila semua!" ujar Galang di barengi tawanya.

Alin hanya bisa tersenyum, melihat kekasihnya tidak apa-apa dan tersenyum kembali.

•••

Kini sudah di penghujung tahun, seminggu lagi akan berganti tahun. Hubungan Galang dan Alin baik-baik saja sampai saat ini. Mungkin masih di bilang, masa-masa bahagianya orang pacaran.

Setiap pagi Galang selalu menjemput Alin untuk jalan kesekolah. Dan pada hari libur, Galang tetap menjemput Alin, entah untuk menonton bioskop, atau hanya sekedar makan di nasi goreng mang Tejo.

Hampir setiap malam mereka video call, sampai ada yang ketiduran baru telfon itu berhenti. Pernah juga mereka ketiduran berdua, dan telfonnya masih tersambung hingga Alin bangun. Lalu Alin mencoba membangunkan kekasihnya dengan memanggilnya. Tapi apa boleh buat, dugong yang satu ini memang sangat susah di bangunin.

Alin dan Qila sekarang ikut les di tempat guru mereka, namanya bu fifin. Setiap pulang sekolah mereka berdua dan teman-teman yang ikut les akan menaiki angkutan umum dan pergi ke tempat les itu. Dan setiap pulang les, pasti Galang menjemput Alin di tempat les.

"Entar jemput aku ya, gong!" ucap Alin kepada Galang saat makan di kantin.

"Iya ibu negara." jawab Galang seraya memakan mie ayamnya.

•••

Galang biasa menjemput Alin jam setengah empat, dan biasanya Galang pulang dulu ke rumah untuk makan dan ganti baju. Sesampainya di rumah ternyata ada temannya Caca yang datang bersama anak perempuannya.

"Assalamu'alaikum." ucap Galang seraya membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Nah tuh dia. Galang, salim dulu!" ujar Caca kepada putranya

"Tante." ujar Galang seraya mencium punggung dari tangan wanita paruh baya itu.

"Galang, masih inget gak ini siapa?" kata Caca memancing Galang untuk mengingat.

"Saha?" ucapnya.

"Ini tante salsa, mamahnya Wati." ujar Caca mengingatkan Galang.

"Lah, Iwat?" ucap Galang kaget.

"Hai Lang! Udah lama gak ketemu." ujar Wati membuka percakapan.

"Hai juga." balas Galang.

"Lang, ajak Wati keluar gih. Jalan-jalan. Biar dia kenal jalan!" kata Caca.

"Tapi bun..-"

"Galang."

"Iya."

•••

Kini Wati berada di atas motor Galang, duduk di posisi yang seharusnya di isi oleh Alin.

"Kok bisa disini?" tanya Galang pelan.

"Papah di pindah kerjanya di sini, jadi aku pindah juga deh kemari." jelasnya di belakang Galang.

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang